Beijing (ANTARA) - Otoritas Daerah Otonomi Mongolia Dalam, China, menerapkan penguncian wilayah (lockdown) di kota Erenhot yang berbatasan dengan Mongolia.

Situasi pandemi di Erenhot sebagai titik fokus gelombang kasus Omicron terkini sangat rumit, sehingga dibutuhkan tindakan cepat untuk menahan laju virus, kata Wakil Ketua Partai Komunis China (CPC) Mongolia Dalam Wang Lixia kepada pers, Rabu.

Dalam enam hari terakhir terdapat 240 kasus positif Omicron, terbanyak di Erenhot sejauh ini.

Saat pertama kali ditemukan pada Kamis (2/6) hanya ada dua kasus. Pada Selasa (7/6) jumlahnya bertambah menjadi 81 kasus dan Rabu sebanyak 240 kasus.

Warga Erenhot disarankan bekerja dari rumah. Akses keluar dan masuk kota itu juga ditutup sementara.

Warga yang harus keluar kota karena alasan sangat mendesak harus mengajukan permohonan izin kepada aparat terkait, menurut otoritas Erenhot.

Hal yang sama juga diterapkan kepada warga kota Chifeng, yang juga berada di wilayah Mongolia Dalam.

Warga yang hendak keluar kota disyaratkan menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 dalam 48 jam terakhir.

Lockdown di kota-kota Mongolia Dalam itu diberlakukan beberapa hari setelah status lockdown di Beijing dan Shanghai dicabut.

Baca juga: Menkeu terus waspadai dampak "lockdown" di China
Baca juga: Dua WNI terciduk Satgas COVID Beijing
Baca juga: China tak akan longgarkan prokes ketat

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022