Kediri (ANTARA News) - Para perampok bersenjata api mendatangi dan menjarah isi brankas distributor obat dan minuman berenergi di Jalan Semeru, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Senin dini hari.

Kepala Kepolisian Sektor Mojoroto, Kompol Dodi Wijayanto mengatakan, para perampok melumpuhkan petugas di lokasi itu.

"Ada dua petugas yang berjaga saat itu, namun mereka semua dilumpuhkan, termasuk satu orang sopir yang ada di gudang saat itu," katanya mengungkapkan.

Ia menyebut, dua orang petugas yang berjaga saat itu adalah Suharsono (43) dan Joko Widodo (38). Saat itu, sekitar pukul 02.00 WIB, Joko ke kamar mandi, dan ketika keluar, ia sudah ditodong pistol oleh para perampok, sementara Suharsono yang saat itu berada di pos depan, juga dilumpuhkan.

"Mereka dilumpuhkan, tangan dan kaki mereka diikat, dan mulutnya ditutup dengan `lakban`. Mereka juga ditodong senjata api, jadinya tidak dapat berkutik," ucapnya.

Selain melumpuhkan dua penjaga itu, seorang sopir yang biasa mengantarkan pimpinan di PT Enseval Putra Mega, distributor minuman berenergi dan obat-obatan tersebut, bernama Tekad Prabowo (38) juga disekap. Padahal, ia sudah naik mobil dan hendak menjemput pimpinannya di Juanda, Surabaya.

Setelah melumpuhkan mereka, kata dia, ada sekitar empat perampok yang masuk ke dalam gudang. Mereka membuka pintu baik di depan maupun belakang, dan menuju ruang kasir.

"Mereka membuka paksa brankas yang ada di ruangan itu dan mengambil uangnya, kira-kira ada Rp150 juta," ucapnya.

Para perampok, lanjut dia, keluar dari gudang setelah mengambil uang. Mereka naik mobil dan langsung meninggalkan lokasi gudang, sekitar pukul 04.00 WIB.

Salah seorang anggota satuan pengamanan, Arif Mulyanto (30)yang ditemui di lokasi gudang mengatakan, rekan-rekannya itu baru bisa meminta tolong setelah para perampok yang menggunakan penutup kepala dan berjumlah sekitar enam orang itu keluar.

Mereka meminta tolong warga, dan melaporkan kejadian ini ke polisi. Petugas juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti, dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Arif mengatakan, sebenarnya ada empat anggota satpam yang berjaga, namun saat malam hari, hanya ada dua.

"Satu petugas berjaga siang hari, gantian dan dua di malamnya. Tapi, dengan kejadian ini, mungkin nanti akan diperketat," ujarnya.
(KR-SAS/E001)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012