Saya yakin inisiatif membentuk Gapgindo ini dalam rangka untuk memberikan kontribusi yang lebih baik dan mengoptimalkan apa yang kita punya
Jakarta (ANTARA) - Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo) diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gula konsumsi nasional atau swasembada sehingga tidak perlu lagi mengandalkan impor, kata Deputi Agribisnis dan Pangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah.

"Selamat atas terbentuknya Gapgindo. Saya yakin inisiatif membentuk Gapgindo ini dalam rangka untuk memberikan kontribusi yang lebih baik dan mengoptimalkan apa yang kita punya. Mudah-mudahan nanti kita semuanya bisa berkontribusi maksimal untuk pemenuhan gula untuk konsumsi rakyat kita secara keseluruhan," kata Musdalifah dalam acara Munas pertama Gapgindo di Jakarta, Kamis.

Gapgindo merupakan gabungan dari lima perusahaan produsen gula yang baru berdiri sekitar dua hingga empat tahun. Kendati masih baru, kelima pabrik gula yang tersebar di seluruh Indonesia ini mampu memenuhi 18 persen kebutuhan gula konsumsi nasional.

Musdalifah berharap agar investasi yang dilakukan bisa lebih dari 10 tahun untuk mengembangkan industri gula nasional melalui perluasan kebun dan pembangunan pabrik gula baru.

Bahkan Musdalifah juga mendorong agar perusahaan anggota Gapgindo dapat memproduksi produk sampingan selain gula konsumsi untuk memperluas pangsa pasar.

Dia mengatakan pemerintah akan berupaya mendorong perluasan perkebunan tebu untuk peningkatan produksi gula melalui kerja sama dengan sejumlah BUMN. Dia menjelaskan pemerintah akan memfasilitasi lahan BUMN yang idle atau belum dimanfaatkan agar bisa dijadikan perkebunan tebu.

"Kerja sama operasional lahan-lahan BUMN utamanya untuk tebu boleh digunakan. Nanti regulasi yang terkait lahan selalu memprioritaskan pembangunan perkebunan tebu, memanfaatkan lahan Perhutani untuk kerja sama perkebunan tebu serta beberapa lahan-lahan yang tadinya idle tidak optimal akan dijadikan perkebunan tebu," katanya.

Total investasi dari kelima pabrik gula anggota Gapgindo mencapai Rp20 triliun. Kelima pabrik gula rata-rata memiliki kapasitas giling tebu terpasang antara 8.000 sampai 12.000 ton per hari selama lima bulan musim panen atau musim tebang tebu setiap tahunnya.

Diperkirakan kelima pabrik gula beroperasi maksimal sesuai kapasitas giling terpasang pada 2024 dengan target 600 ribu ton per tahun.

Baca juga: Lima perusahaan produsen gula baru bentuk wadah Gapgindo
Baca juga: AGRI: Peluang pasar domestik pasokan GKR di Indonesia terbuka
Baca juga: Empat Pabrik Gula PTPN X memulai giling 2022

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022