Jakarta (ANTARA) - Kebijakan pemerintah untuk membayar kompensasi kepada PT Pertamina (Persero) sebagai selisih harga keekonomian minyak dunia dengan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri dinilai patut diapresiasi.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menyatakan pembayaran kompensasi yang mulai dilakukan ini diharapkan membantu memperkuat keuangan Pertamina sehingga dapat menjalankan penugasannya dalam pendistribusian BBM ke masyarakat dengan lebih baik.

"Memang kita harus akui (kondisi) ini belum ideal ya, karena belum sampai lunas. Masih ada (kompensasi) yang belum terbayar. Tapi (langkah pembayaran ) ini bagus, karena setidaknya ada dana masuk ke Pertamina, yang itu bisa membantu kondisi keuangan, agar bisa berputar kembali dengan lebih baik. (Jadi) Patut diapresiasi,"ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, tunggakan utang pemerintah atas Pertamina sejauh ini sangat besar, yang terbagi dalam dana subsidi dan dana kompensasi.

Secara ideal,tambahnya, memang pemerintah dapat segera melunasi tunggakan tersebut agar kinerja keuangan Pertamina bisa kembali sehat, sehingga dapat lebih kuat dalam mengantisipasi terus melambungnya harga minyak dunia.

"Namun kita juga harus tahu dan memahami bahwa (soal pembayaran) itu juga bukan perkara mudah. Sehingga pembayaran ini, meski belum sampai lunas, pasti sangat berarti bagi Pertamina agar cashflow mereka bisa gerak lagi. Ada ruang yang cukup mereka untuk bertahan, berinovasi, menata strategi di tengah harga dunia yang terus tinggi," katanya.

Oleh karena itu menurut Komaidi proses pembayaran secara bertahap ini diharapkan dapat terus dijalankan secara simultan dan terukur sehingga BUMN migas tersebut dapat lebih terbantu dalam menghadapi kondisi yang dilematis seperti saat ini.

Terlebih, lanjutnya, Pemerintah pun berkomitmen akan melakukan pembayaran kompensasi pada Pertamina setiap tengah tahun dan akhir tahun.

"Inisiatif pemerintah untuk membayar secara bertahap ini menjadi sebagian bukti bahwa pemerintah punya good will, punya komitmen untuk Pertamina bertahan. meski memang mungkin belum maksimal. Ya kita harapkan ke depan agar bisa lebih maksimal," tegas Komaidi.

Baca juga: Pemerintah tambah subsidi, Pertamina: Harga BBM dan elpiji tidak naik

Baca juga: Pemerintah diminta beri kepastian pembayaran kompensasi ke Pertamina

Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022