Saya memperingatkan Yunani untuk menghindari mimpi, tindakan, dan pernyataan yang akan menghasilkan penyesalan.
Istanbul (ANTARA) - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada Kamis bahwa Yunani harus berhenti mempersenjatai pulau-pulau dengan status non-militer dan harus mematuhi perjanjian internasional.

Hal itu dikatakannya dalam komentar yang kemungkinan akan memicu pertikaian baru dalam ketegangan yang telah berlangsung lama antara kedua negara tetangga Laut Aegea itu. Pekan lalu, dia mengumumkan Turki menghentikan pembicaraan dengan Yunani, sebagian karena perselisihan dengan perdana menteri Yunani, dan apa yang disebut Ankara sebagai pelanggaran wilayah udara.

Setelah jeda selama lima tahun, kedua anggota NATO itu melanjutkan pembicaraan untuk mengatasi perbedaan di Laut Mediterania dan masalah bilateral lainnya pada tahun lalu.

Baca juga: Ketegangan di Mediterania meningkat, Yunani tingkatkan pertahanan

Pembicaraan tersebut hanya membawa sedikit kemajuan dan kedua negara tersebut sering kali bertikai.

"Saya memperingatkan Yunani untuk menghindari mimpi, tindakan, dan pernyataan yang akan menghasilkan penyesalan. Sadarlah," katanya dalam pidato yang disiarkan di televisi saat mengamati latihan militer Turki di dekat Izmir di pantai barat Turki.

"Turki tidak akan melepaskan haknya di Laut Aegea dan tidak akan mundur dari penggunaan hak yang ditetapkan oleh perjanjian internasional terkait mempersenjatai pulau."

Negara-negara tersebut telah lama berselisih mengenai masalah-masalah seperti perbatasan laut, klaim yang tumpang tindih atas landas kontinen, wilayah udara, migran, dan Siprus yang terpecah secara etnis.

Sumber: Reuters

Baca juga: Turki panggil dubes Yunani ke kemlu
Baca juga: Turki tak berharap sanksi EU atas sengketa di Mediterania timur


Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022