Kami tentu memberikan dukungan
Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) mengembangkan budidaya rumput laut di Kabupaten Poso dan Banggai Kepulauan (Bangkep) untuk menunjang percepatan pembangunan ekonomi dan masyarakat di daerah itu.

"Kami tentu memberikan dukungan kepada kabupaten dalam mengembangkan budidaya rumput laut," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemprov Sulteng, M Arif Latjuba, di sela pembukaan pameran UMKM sektor perikanan dan kelautan bertajuk "Pasar UMKM Maroso" di Palu, Jumat.

Ia mengemukakan, pengembangan rumput laut perlu ditangani secara berkelanjutan.

Karena itu, Pemprov Sulteng bersinergi dengan Pemerintah Pusat memberikan dukungan fasilitas seperti gudang rumput laut dan pengembangan kawasan rumput laut, serta sarana penunjang budidaya, akses permodalan lewat skema kredit usaha rakyat (KUR) dan hibah, peningkatan kapasitas masyarakat dan pemasaran.

Baca juga: Budi daya rumput laut topang kehidupan warga Donggala-Sulteng

Kabupaten Banggai Kepulauan, kata dia, menjadi kabupaten yang produksi rumput laut sangat tinggi mencapai 800.000 ton per tahun.

Kemudian Kabupaten Poso, urai dia, juga hampir mendekati angka 800.000 ton per tahu.

Kabupaten Poso juga memiliki potensi rumput laut yang baik, bahkan data DKP Sulteng menyebutkan budidaya rumput laut dilakukan oleh masyarakat mulai dari Desa Tambarana sampai Desa Tokorondo.

"Bahkan di Poso sudah punya kelompok budidaya rumput laut serta memiliki kebun bibit rumput laut yang dikelola secara terorganisir dan punya kualitas yang baik," kata dia.

Baca juga: Sulteng Jadi Pusat Pengembangan Industri Rumput Laut

Karena itu, sebut dia, Pemprov Sulteng memberikan dukungan pengembangan budidaya rumput laut di dua kabupaten tersebut dan beberapa kabupaten lainnya yang potensial dalam mengembangkan kebun bibit rumput laut.

"Kemudian masyarakatnya diupayakan agar bisa bergerak dalam rangka untuk budidaya pembibitan rumput laut dan untuk produksi," sebutnya.

Untuk menunjang pengembangan rumput dua kabupaten tersebut, ia menjelaskan, Pemprov Sulteng menggandeng Universitas Tadulako terkait budidaya rumput laut dengan pendekatan teknologi kering kawat, untuk meningkatkan daya saing dan nilai jual.

Ia menambahkan, Pemprov Sulteng juga sedang berupaya membangun pelabuhan ekspor di Banggai dengan lahan seluas lima hektare, agar pemasaran rumput laut tidak lagi melalui Makassar.
Petani rumput laut di Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong memperlihatkan komoditas rumput laut menggunakan pola bentangan tali yang selama ini mereka adopsi. ANTARA/HO-DKP Parigi Moutong

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022