"Tugas mulia bagi IAEI untuk turut mengambil bagian mempersiapkan generasi muda Indonesia memahami ekonomi Islam. Sehingga di masa mendatang Indonesia dapat memetik keuntungan atas semakin besarnya populasi umat Islam di dunia," ujar Wapres dalam acara Halalbihalal dan Silaturahmi Kerja Nasional Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) 2022 di Jakarta, Jumat.
Wapres mengatakan, seiring berjalannya waktu, pemulihan ekonomi terus diupayakan. Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2021 mencapai 3,69 persen dengan PDB per kapita mencapai Rp62,2 juta.
"Sehingga perekonomian Indonesia dapat dikatakan berangsur-angsur membaik. Secara khusus pertumbuhan positif juga dirasakan pada sektor ekonomi dan keuangan syariah global," kata dia.
Pada 2021 umat Muslim mengeluarkan 2 triliun dolar AS untuk sektor makanan, farmasi dan gaya hidup lainnya. Nilai tersebut mencerminkan 8,9 persen pertumbuhan dari tahun sebelumnya.
"Bahkan pada tahun 2022 pengeluaran Muslim global diperkirakan tumbuh sebesar 9,1 persen," kata Wapres.
Dia menyampaikan, potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia juga sangat baik, di mana Desember 2021 total aset keuangan syariah Indonesia, tidak termasuk saham syariah, mencapai Rp2.050 triliun.
Hal tersebut, menurut Wapres, menjadi modal yang sangat baik dalam penguatan maupun ketahanan ekonomi dan keuangan Indonesia.
Ma'ruf Amin mengingatkan potensi besar itu akan dapat berkembang dengan baik apabila segenap pelaku ekonomi dan keuangan syariah menerapkan tata kelola yang baik, dengan menekankan prinsip kesesuaian syariah,dan good governance syariah.
Oleh karena itu, Wapres meminta IAEI mempersiapkan generasi muda agar memahami ekonomi syariah agar bisa mengambil peluang dari proyeksi keuangan syariah yang baik tersebut.
Pada kesempatan tersebut Wapres mengapresiasi dan memberikan penghargaan atas kinerja dan berbagai inisiatif IAEI yang gemilang selama periode saat ini, walaupun dalam keadaan pandemi.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022
