Wei, tiba di Singapura pada Rabu (8/6), melakukan kunjungan resmi ke negara tersebut.
Wei akan menghadiri Dialog Shangri-La ke-19 yang diadakan di Singapura mulai Jumat hingga Minggu (12/6), setelah dua tahun pertemuan keamanan itu dibatalkan akibat pandemi COVID-19.
Dalam pertemuan, Lee mengatakan kerja sama kemitraan menyeluruh Singapura-China yang tidak ada duanya dan terus berkembang seiring waktu itu menyoroti karakteristik khas dan tingkat tinggi hubungan kedua negara.
Dia mendesak upaya bersama untuk terus memperkuat kerja sama pragmatis bilateral dalam penanganan COVID-19, ekonomi dan perdagangan, serta untuk menjaga momentum kuat pengembangan hubungan bilateral yang terus berlanjut.
Sejumlah perubahan baru sedang terjadi di dunia dan kawasan Asia-Pasifik, kata Lee yang mengungkap harapan bahwa negara-negara di kawasan akan memperkuat komunikasi serta meningkatkan rasa saling percaya untuk bersama-sama menambah faktor positif bagi perdamaian dan stabilitas regional.
Menurut Wei, dalam menghadapi perubahan dan pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam satu abad terakhir, China dan Singapura harus terus memperdalam rasa saling percaya strategis, memperluas konvergensi kepentingan, dan saling mendukung dalam isu-isu menyangkut kepentingan inti dan perhatian utama mereka.
Hal itu diharap dapat menyuntikkan energi positif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
Wei menjelaskan kedua militer negara telah menikmati perkembangan hubungan yang stabil selama beberapa tahun terakhir, dan mereka harus terus meningkatkan pertukaran tingkat tinggi, serta kerja sama praktis, guna terus mendorong hubungan antara kedua militer.
Wei pada Kamis (9/6) mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen. Keduanya bertukar pandangan tentang sejumlah isu antara lain situasi regional dan internasional, Laut China Selatan, dan krisis Ukraina.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2022
