"Selama tiga minggu ini, pemahaman-pemahaman yang coach berikan sudah bisa kami pahami," ujar Tony, dikutip dari laman Persija di Jakarta, Sabtu.
Meski demikian, pesepak bola berusia 36 tahun itu menyebut bahwa ia dan rekan-rekannya membutuhkan waktu untuk dapat memperlancar penerapan taktik itu di atas lapangan.
Salah satu aspek yang masih perlu dibenahi, menurut Tony, adalah bagaimana mereka mengeksekusi umpan.
"Namanya proses, kami membutuhkan waktu. Tinggal cara kerjanya saja yang masih perlu perbaikan, seperti passing," tutur eks pemain Persib dan Sriwijaya FC tersebut.
Baca juga: Thomas Doll akan ubah gaya permainan Persija
Baca juga: Thomas Doll terkejut dengan performa Persija kontra Sabah FC
Tony pun meyakini bahwa semua pemain Persija mampu mengikuti latihan Thomas Doll, termasuk para pemain muda di skuad Macan Kemayoran.
Sejumlah pemain U-23 saat ini bergabung dengan tim senior Persija seperti Rangga Widiansyah, Resky Fandi, Radzky Syahwal Ginting, Al Hamra Hehanusa, Barnabas Sobor, Braif Fatari, Taufik Hidayat, Muhammad Ferarry, Alfriyanto Nico dan Raka Cahyana.
"Pemain muda Persija tidak ada yang menonjol sendiri. Semua merata dan mereka adalah harapan masa depan Persija. Mereka harus bekerja keras memahami arahan pelatih," kata Tony.
Persija saat ini tengah bersiap menjalani turnamen pramusim Piala Presiden 2022. Laga perdana Macan Kemayoran di Grup B kompetisi itu adalah melawan Barito Putera pada Sabtu (18/6) di Stadion Segiri, Samarinda.
Doll ditunjuk sebagai pelatih anyar Persija pada 23 April lalu menyongsong Liga 1 Indonesia. Juru taktik asal Jerman itu tiba di Jakarta sebulan berselang dan langsung memimpin sesi latihan Persija.
Pelatih berusia 56 tahun tersebut sudah sempat memimpin Persija dalam laga persahabatan melawan kesebelasan Malaysia, Sabah FC, yang berakhir dengan kekalahan 1-2 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (5/6) pekan lalu.
Baca juga: Persik Kediri incar hasil optimal pada Piala Presiden 2022
Baca juga: Persib tak mau kecewakan Bobotoh di laga kontra Bali United
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022
