Jakarta (ANTARA News) - Peneliti ekonomi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Latif Adam menyatakan, infrastruktur di Indonesia masih kalah dari India dan China.

"Pada periode 2005-2011, infrastruktur Indonesia memang naik sebesar 25,5 persen, namun sebenarnya masih jauh dari rasio belanja infrastruktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar lima persen," kata Latif dalam diskusi Indonesia Infrastructure Outlook 2012 di Gedung BRI II, Jakarta, Kamis (19/1).

Latif mengatakan belanja infrastruktur pada 2011 adalah Rp141,0 triliun dengan rasio 2,1 persen, sedangkan pada 2012 adalah sebesar Rp161,4 triliun dengan rasio 2,2 persen.

"Memang naik, tapi sebetulnya masih jauh dari rasio belanja infrastruktur ideal sebesar lima persen," ujar Latif.

Latif menambahkan koefisien elastisitas belanja infrastruktur baru sebesar 0,17 persen dari satu persen pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sementara China sudah mencapai 0,33 persen dan India 0,21 persen terhadap satu persen pertumbuhan ekonomi di negara masing-masing.

"Ini artinya sektor infrastruktur negara kita masih kurang efisien," kata Latif.

Latif berharap pemerintah lebih mampu mengoptimalkan sektor infrastruktur Indonesia agar tidak tertinggal oleh negara-negara lain.

(T.R027/A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012