Kairo (ANTARA News) - Sidang perdana Majlis Al Syaab (DPR) Mesir pada Senin memilih Dr Mohamed Saad Al Katatni (59), Sekretaris Jenderal Partai Hurriyah Wal Adalah -- sayap politik Ikhwanul Muslimin -- untuk menjadi ketua parlemen.

Katatni dalam pemilihan ketua parlemen itu memperoleh 399 suara dari dari 508 anggota, selebihnya terbagi calon lainnya .

Ikhwanul Muslimin, yang di masa rezim pimpinan Presiden Hosni Mubarak dinyatakan sebagai organisasi terlarang itu, tercatat pertama kali memimpin parlemen dalam sejarah Mesir modern.

Terpilihnya Saad Katatni telah diduga sebelumnya setelah ia diajukan oleh partainya yang memenangkan pemilihan anggota parlemen pertama pasca rezim Mubarak yang ditumbangkan dalam revolusi pada awal tahun lalu.

Dalam sambutannya, Katatni berjanji akan mengemban amanah revolusi untuk merangkum semua komponen masyarakat untuk membangun negara secara demokratis.

Katatni secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Ketua Dewan Tertinggi Militer (SCAF) yang berkuasa, Marsekal Mohamed Hussein Tantawi, dalam yang dinilainya menepati janji dalam melaksanakan pemilihan anggpta parlemen.

Sidang perdana DPR ini dilakukan di bawah pengamanan ketat, kendati suasana di ibu kota Kairo dan seantero negeri Piramida aman tentram, demikian pula, toko dan pasar di ibu kota Mesir beraktivitas seperti biasa.

Bundaran Tahrir, ikon revolusi di pusat kota Kairo, yang berdekatan dengan gedung parlemen, dalam sehari ini terlihat lengang, padahal sebelumnya dikhawatirkan akan terjadi unjuk rasa anti-pemerintah saat sidang pertama dewan.

Parlemen tersebut terbentuk setahun setelah mundurnya Presiden Mubarak pada 11 Februari tahun lalu.

Sidang perdana dewan yang dijuluki "Parlemen Revolusi" ini dilakukan hanya tiga hari setelah Ketua Komisi Pemilihan Umum, Abdel Moiz Ibrahim, mengumumkan hasil final pemilihan parlemen.

Pemilihan anggota parlemen yang berlangsung tiga tahap sejak 28 November tahun lalu dimenangkan kubu Islam.

Ikhwanul Muslimin meraih 235 kursi (46,2 persen) dari total 505 kursi, disusul Salafi 123 kursi (24,2 persen), selebihnya terbagi dari partai-partai liberal, antara lain Al Wafd 37 kursi, dan Koalisi Parlemen Revolusi 34 kursi. (M043)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012