Jakarta (ANTARA) - Industri jasa alih daya China mencatatkan pertumbuhan yang stabil selama periode Januari-Mei 2022, seperti ditunjukkan data dari Kementerian Perdagangan China.

Dalam lima bulan pertama tahun ini, perusahaan-perusahaan China menandatangani kontrak jasa outsourcing atau alih daya senilai sekitar 726,6 miliar yuan (1 yuan = Rp2.194), meningkat 11,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Selama periode tersebut, nilai kontrak yang dieksekusi mencapai 466,3 miliar yuan, dengan peningkatan (yoy) sebesar 14,6 persen.

Jasa outsourcing atau alih daya adalah praktik bisnis yang mempekerjakan pihak dari luar perusahaan untuk menyediakan jasa dan membuat barang yang biasanya dilakukan oleh karyawan perusahaan.

Dari jumlah total itu, nilai kontrak jasa outsourcing offshore (lepas pantai) naik 13,2 persen dari tahun lalu menjadi 412,9 miliar yuan, dengan nilai kontrak yang dieksekusi naik 11,1 persen dari tahun sebelumnya menjadi 263,9 miliar yuan pada periode Januari-Mei.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022