Batam (ANTARA News) - Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Kepulauan Riau dan Mejelis Olahraga Negeri Johor, Malaysia, menggagas kerja sama kepakaran, pelatihan, uji petik, pemanfaatan sarana hingga berupa kejuaraan olahraga segi tiga yang kelak melibatkan Singapura.

Gagasan itu mengemuka dalam diskusi dua pihak antara perutusan tamu yang dipimpin Ketua Komite Pemuda dan Olahraga Negeri Johor Mohammad Jais bin Sarday dan Ketua Umum KONI Kepulauan Riau (Kepri) Nur Syafriadi, di Batam, Senin malam.

Dalam diskusi tersebut mencuat gagasan bahwa dengan semangat keserumpunan perlu diadakan kejuaraan olahraga dua tahunan tingkat Johor, Kepri dan Singapura seperti yang telah empat kali diselenggarakan Brunei Darussalam, Labuan, Sarawak Sabah dan beberapa provinsi di Kalimantan.

Nur Syafriadi menyambut gagasan tersebut, namun untuk merealisasikan berbagai program kerja sama secara formal selain diperlukan pertemuan lanjutan dan penanda tanganan nota kesepahaman, juga pembicaraan antarpemerintah pusat (G to G) sebab menyangkut hubungan kerja sama luar negeri.

Rekan Nur, Jais menyatakan keyakinan bahwa peningkatan program kerja sama olahraga akan menjadi pintu masuk kerja sama yang lebih luas antara lain ke bidang pelancongan dan investasi.

Sudah lama konsep segi tiga pertumbuhan Singapura, Johor, Riau (Sijori) diperkenalkan, tetapi khususnya di antara Johor dan Kepri (provinsi pemekaran dari Riau) baru kerja sama keolahragaan yag berjalan.

Hubungan kerja sama tidak resmi, misalnya telah dijalin tahun 2000 oleh Johor dan Kepri (waktu itu masih menginduk ke Riau) berupa Kejuaraan Olahraga Sijori, kata Jani, ketua Bidang Prestasi Majelis Olahraga Johor.

Menurut Jani, hubungan itu Johor dan Kepri yang sejak 2004 menjadi provinsi tersendiri, terus berlanjut dan berpotensi dikembangkan menjadi lebih resmi dengan mengacu pada keputusan Komite Kerja Sama Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia.

Ia menganjurkan supaya kelak dapat dilaksanakan program pembinaan atlet berupa kejuaraan negara-negara serumpun untuk atlet-atlet berusia di bawah 18 tahun cabang olahraga sepaktakraw, bola "tampar" (voli), badminton, karate, futsal yang bertujuan mengembangkan Kejuaraan Silat Sijori.

Nur Syafriadi mengemukakan, Kepri masih mempunyai delapan bulan waktu persiapan ke PON 202 di Pekanbaru dan terbuka menguji coba atlet dengan Johor yang juga sedang mempersiapkan diri menghadapi Sukan Malaysia di Pahang, Juni 2012.

Kepri, ujarnya, memerlukan kepakaran Johor untuk melatih wasit, pelatih dan atlet atletik.

Dari Kepri, kata Nur, Johor dapat berlatih di cabang olahraga layar, tinju dan pencak silat.

Nur mengakui, hingga sekarang, sarana dan prasarana olah raga Kepri masih ketinggalan, sehingga pada waktu menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Daerah se-Sumatra 2011 pun, pertandingan di beberapa nomor atletik dilaksanakan di Johor Bahru yang jarak tempuhnya dari Batam 90 menit dengan kapal cepat.

Sebaliknya, menurut Jais, Johor se-Malaysia terkemuka di cabang olahraga anggar berkat tempaan pelatih dari Karawang, Jawa Barat, Indonesia. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012