Jakarta (ANTARA) - Seiring berakhirnya festival belanja 18 Juni (618), para konsumen China telah memicu ledakan konsumsi di pertengahan tahun.

Selama festival tersebut, total pesanan masuk di JD.com, raksasa perdagangan elektronik (e-commerce) China, mencapai rekor tertinggi sebesar 379,3 miliar yuan (1 yuan = Rp2.217).

Total jam livestreaming di platform e-commerce Douyin, TikTok versi China, mencapai 40,45 juta jam, yang membantu penjualan pusat perbelanjaan online-nya melonjak 514 persen secara tahunan (year on year).

"Pada pekan pertama festival itu, pesanan toko online kami di platform e-commerce Pinduoduo meningkat kira-kira tiga kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada April dan Mei," ujar Zhang Man, staf produsen pakaian olahraga Xtep asal China.

Menurut Pinduoduo, konsumsi platform tersebut untuk berbagai produk termasuk riasan wajah, peralatan rumah tangga, pakaian, dan produk pertanian telah mengalami peningkatan yang signifikan sejak peluncuran acara itu.

Menargetkan beberapa perusahaan kecil dan menengah yang menghadapi tekanan kenaikan biaya, beberapa platform e-commerce meluncurkan banyak kebijakan yang mendukung selama pesta belanja tersebut.

JD.com menyediakan berbagai layanan keuangan kepada perusahaan-perusahaan itu, seperti penangguhan pembayaran serta pengurangan atau pembebasan bunga dan biaya.

Douyin menginvestasikan subsidi senilai 2,5 miliar yuan untuk mendukung bisnis-bisnis yang terdampak epidemi COVID-19. Pinduoduo membantu beberapa perusahaan melalui subsidi logistik dan sejumlah upaya lainnya.

Platform-platform tersebut juga menguntungkan konsumen selama acara itu. JD.com mengeluarkan kupon senilai hampir 1 miliar yuan di Beijing, Shenzhen, Chengdu, Changsha, dan kota-kota lain.

Selain platform e-commerce, otoritas setempat di seluruh China juga telah mengadopsi kebijakan serupa guna lebih mendorong konsumsi.

Dari Mei hingga Agustus, kota metropolitan Shenzhen di China selatan menawarkan subsidi senilai 15 persen dari harga jual kepada konsumen yang membeli peralatan rumah tangga yang memenuhi syarat. Setiap konsumen dapat menerima subsidi hingga total 2.000 yuan.

Provinsi-provinsi dengan sumber daya pariwisata yang melimpah, seperti Sichuan, Hainan, dan Fujian, telah mengadopsi langkah-langkah seperti pemberian subsidi dan kupon untuk menggenjot konsumsi.

"Menurut saya, berbelanja selama festival tersebut memang menguntungkan," kata seorang warga Beijing bermarga Hu. "Saya sudah terbiasa belanja online sekarang. Masih ada kebutuhan dan keinginan yang kuat untuk konsumsi meskipun epidemi menimbulkan dampak tertentu."

"Acara promosi pertengahan tahun itu memberikan skenario konsumsi online yang nyaman dan pengalaman berbelanja yang efisien bagi konsumen, mendorong lebih banyak platform online serta perusahaan jasa dan bisnis offline untuk berpartisipasi di dalamnya," kata Ren Xingzhou, mantan direktur lembaga riset ekonomi pasar, Pusat Penelitian Pembangunan Dewan Negara China.

"Dengan demikian, acara tersebut mendorong pertumbuhan konsumsi sekaligus meningkatkan kualitasnya," tambah Ren. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022