Samarinda (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi mengapresiasi film "Naga Naga Naga" yang disutradarai oleh Dedi Mizwar dan berharap akan ada kelanjutan film Naga yang memuat kearifan budaya Kaltim di dalamnya.

"Ini baru bercerita tentang dua kota besar, Medan dan Jakarta. Kita belum cerita Kaltim. Jadi saya berharap Naga yang ke empat, filmnya di Kaltim," ucap Hadi di Samarinda, Jumat.

Sebagai informasi, dirinya mengikuti acara nonton bareng Film "Naga Naga Naga" bersama dengan Dedi Mizwar di Big Mall, Samarinda pada Kamis (23/6).

"Ini film yang berbobot luar biasa. Kita harus apresiasi dan saya kira film Indonesia tidak kalah dengan film luar dengan konten yang luar biasa," tuturnya.

Baca juga: Film "Naga Naga Naga" jadi ajang reuni pemain dan penonton

Baca juga: Film "Naga Naga Naga" selipkan pesan penting dalam balutan komedi


Yang terpenting, menurut Hadi, film tersebut mengandung banyak pesan. Di antaranya nasionalisme yang luar biasa, kemudian mengajarkan untuk saling mencintai sesama dan hubungan keluarga yang sangat rumit bisa diselesaikan secara arif.

Selaku orang eksekutif, ia mengaku tak pernah khawatir dikritik baik itu secara langsung maupun melalui film karena dirinya selalu maksimal melayani masyarakat.

"Apa yang disampaikan, kritik beliau dalam film sangat luar biasa," kata Hadi memuji.

Dirinya sudah berkoordinasi dengan beberapa OPD seperti Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pendidikan, maupun Dinas Pariwisata untuk melakukan Festival Film Pendek bagi siswa SMA maupun mahasiswa dalam rangka HUT Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.

"Dari situ kita akan melihat bahwa betapa Kaltim memiliki kreativitas dalam bentuk perfilman," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, artis kenamaan tanah air sekaligus sutradara Film "Naga Naga Naga", Dedi Mizwar mengapresiasi warga Kaltim yang menonton film tersebut.

"Artinya, mereka juga mengapresiasi karya bangsa sebagai bentuk nyata dukungan terhadap film Indonesia," katanya.

Menurutnya, apresiasi film dalam negeri perlu dibangun, terutama dari masyarakat lokal.

"Kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri. Jadi memang harus ada dukungan dari masyarakat," katanya.

Sementara saat ditanya oleh awak media terkait kelanjutan film tersebut, Dedi tertawa dan menjawab, "Wallahualam."

Wagub Hadi Mulyadi menimpali, "Harus ada."

"Dari Kaltim nanti, bisa jadi. Monaga jadi pengusaha batu bara," kata Dedi bercanda.

Hadi berharap dengan teknologi yang semakin baik serta akses yang sangat terbuka maka perfilman Indonesia bisa semakin maju dibandingkan dengan jaman ia muda dulu.

"Apalagi materi kita untuk membuat film sangat beragam di Indonesia. Setiap daerah punya sesuatu yang khas dan tidak dimiliki oleh berbagai negara," ujarnya.

Ia menambahkan, tak hanya sumber daya alam (SDA), industri perfilman juga termasuk kekayaan sebagai salah satu sumber industri kebudayaan ekonomi kreatif. "Tergantung bagaimana mengolah dan menyampaikan  dengan baik." *

Baca juga: PPFI harapkan pemerintah bantu anggaran untuk promosi film di Oscar

Baca juga: Deddy Mizwar apresiasi pemerintah prioritaskan vaksinasi insan film

Pewarta: Gunawan Wibisono/R'sya R
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022