Berlin (ANTARA) - Subgaris keturunan Omicron BA.5 kini menjadi varian COVID-19 dominan di Jerman, yang menyumbang sekitar setengah dari total kasus infeksi, menurut Robert Koch Institute (RKI), badan yang bertanggung jawab untuk pengendalian penyakit menular di Jerman.

"Peningkatan kuat jumlah kasus varian ini terus berlanjut bersamaan dengan BA.4 dan BA.2.12.1," kata RKI dalam laporan mingguannya pada Kamis (23/6).

Dengan meningkatnya penyebaran varian-varian yang lebih menular ini, "peningkatan kembali jumlah infeksi" pun terlihat.

Angka kasus harian COVID-19 terus meningkat, dengan 108.190 kasus baru tercatat pada Jumat (24/6), menurut RKI. Tingkat insiden COVID-19 tujuh hari di Jerman naik dari semula 533 infeksi per 100.000 penduduk pada hari sebelumnya menjadi 618 infeksi.
 
Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mendukung desakan para ahli untuk memvaksinasi atau memberikan dosis penguat (booster) kepada 40 juta orang sebelum musim dingin.


Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mendukung desakan para ahli untuk memvaksinasi atau memberikan dosis penguat (booster) kepada 40 juta orang sebelum musim dingin.

"BA.5 bukannya tidak berbahaya. Di musim dingin kita harus sangat siap, jika tidak, kekacauan bisa terjadi," katanya di Twitter.   

Lauterbach akan mengumumkan langkah-langkah kesehatan COVID-19 negara itu untuk musim gugur mendatang setelah memeriksa hasil laporan ahli tentang efektivitas langkah-langkah penanggulangan COVID-19 sebelumnya, yang direncanakan selesai pada awal Juli nanti.

Meski kalangan usaha di Jerman mendukung untuk bersiap secara tepat waktu, langkah-langkah spesifik di musim gugur dan musim dingin harus dievaluasi dengan cermat, kata Federasi Retail Jerman (HDE) sebelumnya pada pekan ini.

Demi menghindari kekurangan pasokan seperti tahun lalu, Jerman telah melakukan pengadaan berbagai jenis vaksin, termasuk vaksin yang telah disesuaikan dengan varian Omicron, kata Kementerian Kesehatan Jerman. Selain itu, "kesenjangan vaksinasi harus ditutup."
 
Dari 69,4 juta orang dewasa berusia 18 tahun ke atas di Jerman, sekitar 85 persen telah divaksinasi COVID-19. 


Dari 69,4 juta orang dewasa berusia 18 tahun ke atas di Jerman, sekitar 85 persen telah divaksinasi COVID-19. Hampir 72 persen telah menerima satu suntikan vaksin booster, sementara 8 persen telah menerima dua suntikan booster, menurut data resmi.

Meski Jerman termasuk salah satu negara terakhir di Uni Eropa (UE) yang mencabut pembatasannya bagi pelancong yang masuk dari negara anggota UE lainnya, sebagian besar pembatasan dalam aktivitas publik kini telah dicabut.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022