Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perekonomian mengenalkan kemudahan akses permodalan UMKM kepada ratusan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dalam acara Kemenko Perekonomian Goes to Campus.

“Program kewirausahaan yang diinisiasi oleh kampus, menjadi salah satu kunci keberhasilan penciptaan lapangan kerja yang berasal dari lingkungan universitas,”  kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara yang digelar di Perpustakaan Digital Universitas Negeri Yogyakarta, Selasa,  secara hybrid dan dihadiri lebih dari 500 peserta.

Menko  Airlangga  mengatakan bahwa semangat kewirausahaan harus dipupuk sejak awal atau sejak mahasiswa. Oleh karena itu, universitas diharapkan dapat memadukan ilmu pengetahuan dan kemampuan untuk berinovasi membaca peluang, sehingga menghasilkan entrepreneur yang berkualitas. Melalui berbagai kebijakan yang berpihak kepada UMKM, lanjutnya, para generasi muda dapat ikut antusias menjadi wirausaha dan berperan sebagai pencipta lapangan kerja.

Kegiatan sosialisasi ke kampus merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, termasuk kepada kalangan civitas akademika, mengenai program pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai alternatif pembiayaan untuk memulai usaha. Dengan berwirausaha, para mahasiswa ataupun anak muda bisa menjadi game changer yang berkontribusi kepada pembangunan ekonomi Indonesia.

“Ini menjadi momentum kolaborasi antara Pemerintah dan civitas akademika untuk menciptakan SDM unggul dan juga bisa memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang ada. UMKM bangkit, ekonomi terungkit,” tegas Menko Airlangga.

Terkait KUR, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir yang hadir langsung pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa pelaku UMKM pemula yang membutuhkan pembiayaan skala ultra-mikro dapat mengakses kredit Mekaar, Kredit Umi (Ultra Mikro) ataupun KUR Super Mikro.

Jika membutuhkan modal yang lebih besar juga dapat mengakses KUR dengan plafon maksimal Rp500 juta. Untuk KUR, Pemerintah telah menetapkan plafon KUR tahun 2022 sebesar Rp373,17 triliun dengan memberikan kebijakan relaksasi dan tambahan subsidi, sehingga para debitur hanya menanggung bunga sebesar 3 persen sampai dengan 31 Desember 2022.

“Pemerintah mendorong mahasiswa memanfaatkan KUR untuk pembiayaan usaha agar dapat memulai atau mengembangkan usahanya, sehingga menghasilkan produk dengan added value yang tinggi dan menjadi bagian dari global value chain,” kata Deputi Iskandar.

Adapun Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi dan Persidangan Haryo Limanseto menyampaikan bahwa kegiatan Kemenko Perekonomian Goes to Campus di Yogyakarta merupakan serangkaian acara sosialisasi yang diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian yang rencananya akan dilaksanakan di 7 kota dan 7 universitas di seluruh Indonesia.

“Acara Kemenko Perekonomian Goes to Campus di Universitas Negeri Yogyakarta ini diharapkan dapat semakin menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa,” tutur  Haryo Limanseto.

Kegiatan sosialisasi tersebut mendapatkan respon positif dan juga diapresiasi oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO. Ia berharap sinergi dengan Kementerian bisa terus ditingkatkan.

“Kegiatan ini sangat baik dan saya mengapresiasi. Kita memang harus memiliki kewirausahaan yang kuat di berbagai sektor agar kita punya pengalaman yang komprehensif dan tidak hanya hebat di teori tetapi prakteknya juga hebat,” katanya.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022