Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan uji praklinik kandidat vaksin Merah Putih BRIN yang bekerja sama dengan PT Bio Farma ditargetkan dimulai pada akhir Juli 2022 atau di Agustus 2022.

"Uji praklinik diharapkan dimulai di bulan Juli akhir atau di Agustus 2022 ini," kata Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN Ni Luh P Indi Dharmasanti dalam Webinar Pemanfaatan Riset-Inovasi Kesehatan untuk Percepatan Kemandirian Industri Farmasi dan Alat Kesehatan (Alkes) Indonesia yang diikuti secara virtual di Jakarta, Selasa.

Indi menuturkan uji prakilinik mencakup uji imunogenisitas pada mencit, uji imunogenisitas pada kera ekor panjang atau macaca, uji toksisitas akut, uji toksisitas subkronis, dan uji tantang pada kera ekor panjang/macaca.

Uji imunogenisitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan kandidat vaksin dalam memicu respons imun yang ditargetkan. Uji praklinik bertujuan untuk mengetahui keamanan dan kebenaran khasiat kandidat vaksin secara ilmiah.

Baca juga: BPOM dukung penerbitan EUL untuk ekspor Vaksin Merah Putih

Baca juga: Kemenkes: Vaksin Merah Putih perkuat sistem ketahanan kesehatan

Jika uji praklinik memberikan hasil yang memuaskan, maka dapat dilanjutkan ke uji klinik pada manusia. Uji klinik mencakup fase 1, fase 2, dan fase 3.

Vaksin dengan paltform protein rekombinan tersebut dikembangkan dengan menggunakan sel ragi/yeast.

Pengembangan vaksin Merah Putih BRIN tersebut memang sudah selesai di fase laboratorium sejak Oktober 2021. Bibit vaksin tersebut sebelumnya dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, yang sudah terintegrasi ke dalam BRIN.

Dari riset vaksin di fase laboratorium, diperoleh bibit vaksin yang mengekspresikan protein RBD secara konsisten dan yieldnya tinggi yakni 600 mg/L.

Seed vaksin Merah Putih BRIN berbasis sel yeast itu juga sudah dikarakterisasi, antara lain mudah dipurifikasi, mampu binding ke ACE2 reseptor, stabil di 4 derajat Celsius selama enam pekan dan lebih lama bila beku di -20 derajat Celsius dan -80 derajat Celsius, bersifat imunogenik karena dapat menginduksi respon imun/antibodi di mencit.

Bibit vaksin tersebut sudah diserahkan kepada PT Bio Farma dan sedang dalam tahap hilirisaasi oleh PT Bio Farma.

"Saat ini sedang dalam proses untuk melakukan uji praklinik dari vaksin ini," ujarnya.*

Baca juga: BPOM berharap Vaksin Merah Putih didaftarkan ke WHO

Baca juga: Vaksin Merah Putih masuk fase akhir uji klinik

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022