Jakarta (ANTARA) - Personel KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang sedang melaksanakan tugas sebagai Maritime Task Force TNI Kontingen Garuda XXVIII-M/UNIFIL menerima brevet dan talikur German Shooting Cord yang disematkan Komandan MTF, Rear Admiral Andreas Markus Mugge.

Menurut Mugge, sebagaimana dikutip dalam siaran tertulis Dinas Penerangan TNI AL yang diterima di Jakarta, Rabu, nanti para personel itu patut mempertahankan kualitas mereka dalam menembak dan senantiasa menunjukkan kemampuan terbaik dalam melaksanakan tugas.

“Tetap pertahankan kualitas kalian karena Prajurit KRI SIM-367 adalah kebanggaan saya. Selalu tunjukkan kemampuan terbaik di setiap pelaksanaan tugas dan kalian harus selalu pertahankan menjunjung tinggi sportivitas, tetap safety is paramount (mengutamakan keselamatan) dan zero accident (nihil kecelakaan),” ujar dia.

Baca juga: Usai jalankan misi damai, KRI Sultan Hasanuddin-366 singgah di Kolombo

Penyematan brevet dan talikur itu diberikan saat para personel KRI Sultan Iskandar Muda-367 mengikuti kualifikasi menembak dalam kegiatan MTF UNIFIL X-Training Schützenschnur di Naqoura, Lebanon, pada Rabu (29/6).

Dari 28 personel TNI AL yang diturunkan, termasuk Komandan Satgas Maritime Task Force TNI Kontingen Garuda XXVIII-M/UNIFIL, Letnan Kolonel Laut (P) Abdul Haris, 23 di antaranya mendapatkan medali emas dan lima lain memperoleh mendapatkan medali perak.

Schützenschnur merupakan bagian dari tanda kecakapan tembak jitu Angkatan Bersenjata Jerman, yaitu penghargaan yang biasa diberikan untuk prajurit militer Jerman berkemampuan serta berprestasi dalam menembak menggunakan senjata api dengan level kualifikasi meliputi emas, perak, dan perunggu.

Baca juga: Satgas Indobatt lakukan patroli rutin redam ketegangan Lebanon-Israel

Kemudian, kegiatan X-Training merupakan kehormatan dan kesempatan yang diberikan Mugge sebagai perwira tinggi militer Jerman kepada prajurit KRI Sultan Iskandar Muda-367 untuk menunjukkan kemampuan menembak yang mereka miliki demi memberikan prestasi terbaik atas nama bangsa Indonesia di kancah internasional.

Kegiatan X-Training dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut dengan menggunakan jenis senjata asli buatan Jerman, yaitu pistol HK P8 dan senapan serbu HK G36. Kegiatan diawali dengan pengenalan senjata dan posisi-posisi menembak yang digunakan saat kualifikasi nanti.

Baca juga: Usai misi perdamaian, 186 prajurit Konga Unifil selesai karantina

Pada hari selanjutnya, seluruh prajurit KRI Sultan Iskandar Muda-367 melaksanakan kualifikasi dan penilaian menembak P8 H&K sebanyak 15 butir di Lapangan Tembak UNIFIL, Lebanon.

Kemudian, pada hari terakhir, 28 personel KRI Sultan Iskandar Muda-367 melaksanakan kualifikasi dan penilaian menembak memakai G36 sebanyak 30 butir.

Keterlibatan TNI AL dalam kegiatan MTF UNIFIL X-Training ditujukan untuk membangun ikatan antara prajurit dengan senjatanya, meningkatkan profesionalisme, dan mempererat hubungan kerja sama.

Baca juga: Sekjen PBB sematkan medali kepada komandan Pasukan Garuda UNIFIL

Bahkan secara eksternal, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran diplomasi TNI AL, sesuai dengan prioritas Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022