Sejauh tidak ada penuntutan, artinya tidak ada kejahatan
Mexico City (ANTARA) - Unit Intelijen Keuangan Meksiko (UIF) pada Kamis (7/7) mengatakan pihaknya telah menyelidiki pengiriman uang senilai jutaan dolar yang melibatkan mantan Presiden Enrique Pena Nieto.

Pena Nieto dicurigai menerima "keuntungan ekonomi".

Kepala UIF Pablo Gomez mengatakan pada konferensi pers bersama Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador bahwa UIF telah meminta kejaksaan agung untuk menyelidiki sejumlah pemindahan dana.

Dana-dana yang diselidiki tersebut adalah yang dikirim oleh para anggota keluarga dan rekan bisnis Pena Nieto.

Keterangan terperinci mengenai pengiriman dana itu diberikan oleh kantor kejaksaan, kata Gomez.


Baca juga: Iklim investasi di Meksiko membuat Kanada prihatin

Pena Nieto belum dikenai dakwaan melakukan kejahatan, katanya, menambahkan.

Gomez menyatakan tidak tahu apakah pengiriman uang tersebut tidak melanggar hukum.

"Sejauh tidak ada penuntutan, artinya tidak ada kejahatan," ujarnya.

Beberapa kali melalui Twitter, Pena Nieto menyinggung masalah tuduhan yang diarahkan terhadapnya.

Ia mengatakan, "Saya yakin bahwa di depan pihak berwenang saya akan diizinkan untuk memberikan klarifikasi atas pertanyaan apa pun menyangkut aset-aset saya dan menunjukkan legalitasnya."


Baca juga: Meksiko catat tren peningkatan kasus COVID-19 selama 11 pekan

Gomez mengatakan uang senilai total 26 juta pesos (sekitar Rp19,22 miliar) dari anggota keluarga Pena Nieto yang dikirimkan tiga kali dari Meksiko ke Spanyol sedang diselidiki.

Ia menambahkan bahwa Piena Nieto punya ikatan dengan dua bisnis yang diduga memiliki "keuangan yang tidak normal", termasuk sebuah bisnis keluarga yang telah diduga melakukan ratusan kali pengiriman senilai total 76 juta dolar (senilai Rp1,14 triliun) dalam beberapa tahun.

Presiden Lopez Obrador mengatakan Pena Nieto tidak dituduh melakukan pencucian uang, tetapi serangkaian pengiriman dana itu perlu diselidiki.

Sumber: Reuters


Baca juga: Menlu Rusia apresiasi peran Indonesia dalam forum internasional

Baca juga: Putin: Negosiasi damai Rusia, Ukraina semakin sulit seiring waktu

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022