Kendari (ANTARA) - Kementerian Pertanian mendukung pembangunan pabrik pakan ternak oleh salah satu perusahaan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara sebagai salah satu upaya pengembangan sektor pertanian.

Inspektur Jenderal Kementan Dr Jan Samuel Maringka di Baubau, Jumat mengatakan pembangunan pabrik pakan ternak di daerah tersebut merupakan bentuk kemandirian dalam membantu pengembangan sektor pertanian.

"Kita sangat berterima kasih karena ini adalah yang disebut dengan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Artinya petani juga tidak hanya menunggu tapi juga harus bisa berkarya," kata Irjen Kementan, di sela-sela meninjau pabrik pakan ternak CV Putra Pratama Abadi.

Menurut dia, hadirnya pabrik pakan ternak tersebut menjadi suatu perhatian bagaimana membangun suatu komoditas pertanian yang terhubung dengan kelompok usaha sehingga kebutuhan jagung untuk produksi pakan terpenuhi.

Apalagi, ini merupakan konsumsi yang nanti akan dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah Sultra khususnya Baubau dan sekitarnya

Pihaknya melihat permintaan dari kelompok pengusaha adalah bagaimana mampu menghadirkan jagung-jagung untuk pakan ternak karena dengan kemampuan alat memproduksi 8 ton per jam setidaknya dibutuhkan 5 hektare.

"Nah ini tentu tidak mungkin hanya ditangani oleh Baubau sendiri, tetapi harus mau membangun sinergi seperti dengan Buton Utara, Buton Tengah," ujar dia.

Dia berharap dengan pabrik pakan ternak pertama di daerah oleh salah seorang pengusaha selain bisa menjadi contoh untuk daerah itu dan sekitarnya, juga sebagai bentuk komoditas untuk membangun industri pertanian secara kemitraan.

"Dengan kerja sama ini berarti akan ada jaminan sehingga kalau petani menanam dan sudah tahu kalau menanam ini siapa pembelinya," katanya.

Terkait dukungan dalam membangun sektor pertanian didaerah, pihaknya siap membantu pengembangan sektor pertanian di Sultra khususnya di Baubau dan sekitarnya melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra yang akan mendistribusikan ke daerah-daerah yang sudah siap, dalam artian siap CPCL-nya (calon petani calon lahan), lahannya jelas, petaninya jelas, dan penyimpan bibitnya siap.

"Kita tidak dapat langsung tetapi melalui dinas pertanian provinsi dan perangkat di kabupaten/kota, yang kita bangun ini adalah Indonesia, bagaimana kita mampu menghadapi proses krisis pangan di dunia. Nah ini harus kita bangun juga khususnya di kawasan Buton, Sultra, " ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra Muh Djudul mengatakan, luas kawasan tanaman pangan dan peternakan di Sultra baru setengah yang siap untuk pengembangan lahan pertanian, sehingga akan terus dimajukan dalam pengembangan sektor tersebut.

"Saya kira untuk kawasan ini sesuatu yang perlu digerakkan kembali karena masalah pakan ini sangat dibutuhkan oleh petani kita," ujar mantan Sekretaris Daerah Kota Baubau ini.

Pentingnya pengembangan sektor tersebut, kata dia, olehnya pihaknya akan menindaklanjuti dan menyiapkan apa yang disampaikan oleh Irjen Kementan sebagai wujud mendukung peningkatan kebutuhan pertanian dan peternakan.

"Tentu kita dorong masyarakat menyiapkan lahannya untuk bagaimana penanaman jagung sebagai bahan pakan ternak, sehingga dengan demikian pakan yang murah dibeli oleh peternak akan lebih baik lagi," kata Djudul.

Pewarta: Muhammad Harianto/Yusran
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022