Jangan lagi para nelayan sendiri-sendiri, petani sendiri-sendiri, tapi gabung dalam koperasi. Tidak boleh lagi menjadi informal, tapi harus formal
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta para nelayan maupun petani untuk bergabung dalam koperasi untuk mencapai kesejahteraan ekonomi.

“Jangan lagi para nelayan sendiri-sendiri, petani sendiri-sendiri, tapi gabung dalam koperasi. Tidak boleh lagi menjadi informal, tapi harus formal,” ucap dia dalam Musyawarah Nasional IV Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa.

Di Indonesia, lanjutnya, rata-rata seorang petani memiliki lahan di bawah setengah hektar. Jika cara bertani masih dilakukan secara perorangan skala sempit, dia menganggap Indonesia takkan membangun ketahanan pangan sampai kapan pun.

Beberapa negara maju seperti Australia dan Amerika Serikat yang memiliki kebun dengan ribuan hektar dinilai dapat menjadi contoh konkret dari penerapan korporatisasi petani, sehingga suplai pangan berjalan secara stabil di kedua negara tersebut

Pemerintah juga disebut sudah mengimplementasikan konsep korporatisasi seperti koperasi petani pisang di Tenggamus, Lampung, yang memiliki 400 hektar untuk membuat kebun pisang siap ekspor dengan keterlibatan seribu petani dalam koperasi.

“Jadi petani itu fokus menanam pisangnya. Nanti dibeli oleh koperasi, lalu koperasi (yang berperan) untuk mengekspor produk. Jadi petani tidak pusing,” kata Teten.

Dalam kesempatan tersebut, Menkop fokus mendorong para nelayan untuk berkoperasi agar memiliki nilai tambah seperti Koperasi Minosaroyo di Cilacap, Jawa Tengah, yang mampu mengelola penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) nelayan.

Hal tersebut serupa dengan nelayan di Jepang yang mampu menjadi pemain utama perikanan dunia. Salah satu strategi yang diterapkan mereka adalah memperkuat peran koperasi sehingga bisa memastikan akses pembiayaan, pasar, dan inovasi kepada para nelayan.

“Kita tahu salah satu keunggulan domestik ekonomi Indonesia itu sektor kelautan, tapi yang prihatin kenapa nelayan masih miskin. Pasti ada yang salah, ini yang mesti kita garis bawahi bersama-sama,” ungkapnya.

Sebagaimana Menkop, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong para nelayan untuk berkoperasi agar memudahkan pemerintah menyalurkan BBM subsidi.

"Pertamina akan menyalurkan BBM bersubsidi melalui koperasi, sehingga tepat sasaran," sebut Erick.


Baca juga: Teten ajak petani dan nelayan bangun korporatisasi lewat koperasi
Baca juga: Menkop siapkan model bisnis korporasi petani dan nelayan
Baca juga: KKP: Kebijakan penangkapan terukur bakal dongkrak koperasi nelayan


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022