Los Angeles (ANTARA) - Meskipun vaksinasi booster COVID-19 pada orang dewasa menghasilkan antibodi penetral tingkat tinggi terhadap varian Omicron, level antibodinya menurun secara signifikan dalam waktu tiga bulan, menurut sebuah studi terbaru yang diterbitkan pada Selasa (19/7).

Temuan yang dipublikasikan di Cell Reports Medicine ini berasal dari uji klinis yang disponsori oleh Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat (AS).

Sebagai bagian dari sebuah uji klinis mix and match, para peneliti menyuntikkan vaksin booster COVID-19 kepada sejumlah orang dewasa di AS yang sebelumnya telah menerima serangkaian vaksinasi COVID-19 primer.

Para peneliti kemudian mengevaluasi respons imun dari waktu ke waktu. Mereka menemukan bahwa hampir semua kombinasi vaksin yang dievaluasi menghasilkan antibodi penetral tingkat tinggi terhadap subgaris keturunan (sub-lineage) Omicron BA.1.

Namun, respons imun terhadap Omicron di semua kelompok berkurang secara signifikan, dengan tingkat antibodi penetral menurun 2,4 hingga 5,3 kali lipat dalam tiga bulan setelah menerima suntikan booster, menurut studi tersebut.

Para peneliti mencatat bahwa temuan ini konsisten dengan laporan sebelumnya di dunia nyata yang menunjukkan berkurangnya perlindungan terhadap infeksi SARS-CoV-2 selama gelombang Omicron pada orang-orang yang telah menerima serangkaian suntikan vaksin primer plus booster. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022