Jakarta (ANTARA) - Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Selasa (19/7) mengatakan bahwa kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Iran merupakan "titik balik" dalam hubungan bilateral.

Raisi menyampaikan pernyataan tersebut dalam konferensi pers gabungan bersama Erdogan usai pertemuan mereka di Teheran, ibu kota Iran, menurut kantor berita resmi Iran IRNA.

Presiden Iran itu menyoroti pentingnya kerja sama keamanan antara kedua negara. Raisi juga menyebutkan bahwa dia dan Erdogan menekankan pentingnya pembicaraan terkait keperluan untuk menjamin keamanan di sepanjang perbatasan bersama kedua negara dan membahas kerja sama dalam perjuangan memerangi terorisme, perdagangan obat-obatan terlarang, dan kejahatan terorganisir.   

Erdogan tiba pada Senin (18/7) malam waktu setempat untuk lawatan dua hari ke Iran atas undangan Raisi, yang menyambutnya dengan upacara resmi. Erdogan dijadwalkan menghadiri pertemuan trilateral dengan Raisi dan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait krisis Suriah pada Selasa (19/7).
 
 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi (kanan) di Teheran, Iran pada Selasa (19/7/2022). (Xinhua)


Raisi lebih lanjut menuturkan bahwa pemerintah Iran dan Turki juga membahas perluasan kerja sama dalam isu-isu regional dan menggarisbawahi pentingnya upaya melindungi integritas wilayah Suriah.

Mengingat kapasitas ekonomi kedua negara, menurut Raisi, level hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral Iran-Turki saat ini belumlah memuaskan. Untuk itu, dia mengusulkan untuk menetapkan target nilai perdagangan bilateral tahunan sebesar 30 miliar dolar AS.

Sebelumnya pada hari yang sama, Iran dan Turki telah menandatangani sejumlah dokumen kerja sama gabungan dan nota kesepahaman (MoU) dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh presiden kedua negara.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022