Namlea, Maluku (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat sore meninjau korban bencana gempa bumi dan tsunami di Desa Pela Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru, salah satu desa yang paling parah terkena dampak gempa pada hari Selasa (14/3) sebesar 6,4 skala richter di sekitar Pulau Buru. Kunjungan Presiden itu sendiri dilakukan secara mendadak karena kunjungannya ke Kabupaten Buru agenda utamanya adalah untuk menghadiri panen raya yang akan dilakukan esok Sabtu pagi (18/3). Presiden dalam kunjungannya ke Desa Pela didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensos Bachtiar Chamsyah, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Sekretariat Kabinet Sudi Silalahi, Gubernur Maluku, dan Bupati Kabupaten Buru. Presiden dan rombongan tiba di Desa Pela pukul 17:15 WIT dengan menggunakan Kapal Bahari Ekspres XI yang sebelumnya meninggalkan Pelabuhan Namlea (Ibukota Kabupaten Buru). Perjalanan Kapal Bahari Ekspres XI yang membawa Presiden dan rombongan dikawal oleh dua kapal perang milik TNI-AL. Setibanya di Desa Pela yang terletak di pesisir pantai (15 meter dari pantai), Yudhoyono dan rombongan langsung meninjau rumah-rumah yang rusak karena gempa bumi dan gelombang pasang pada hari Selasa. Menurut data Kepala Desa Pela ada 116 rumah yang rusak, 20 diantaranya berat. Usai meninjau rumah-rumah yang rusak dan dalam keadaan kosong ditinggal warganya mengungsi, Presiden kemudian mengadakan pertemuan dengan warga setempat di bawah tenda darurat yang baru saja didirikan di lapangan sekitar itu oleh petugas keamanan. Terdapat ratusan warga yang menanti di tempat tersebut yakni para warga Desa Pela yang baru turun dari pengungsian di bukit-bukit, serta warga dari sejumlah desa tetangga lainnya. Pada pidatonya, Presiden meminta agar masyarakat mempertimbangkan untuk meninggalkan desa mereka dan tinggal di tempat baru yang lebih aman, di mana akan dilakukan pembangunan kembali rumah-rumah bagi mereka. Secara khusus Presiden juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada para pejabat pemerintahan daerah dan masyarakat setempat yang dengan sigap mengungsi ketika mereka melihat ada tanda-tanda ancaman terjadinya tsunami. "Saya menyatakan pujian dan penghargaan kepada saudara-saudaera yang bisa menyelamatkan diri. Itu berarti sosialisasi telah berjalan bahwa ketika melihat tanda-tanda bencana alam seperti tsunami. Yaitu yang saya dengar ketika air laut surut sekitar 150 meter, saudara-saudara langsung menjauhkan diri dari lokasi," kata Presiden. "Ini contoh dan model yang baik bagi masyarakat kita yang tinggal di daerah lainnya, yaitu ketika ada tanda-tanda bencana alam agar cepat berpindah," tandasnya. Presiden pada kesempatan tersebut menyerahkan bantuan dana sebesar Rp500 juta melalui Bupati Buru untuk membantu desa-desa yang terkena bencana. Selain itu, Presiden secara simbolis menyerahkan bantuan kepada perwakilan kepada tujuh desa yang terkena bencana yaitu berupa 250 dus mie instant, 200 dus biskuit, dan 450 paket sembako. Sebelum mengakhiri kunjungannya, Presiden dan Ibu Negara sempat berjalan keliling di tenda-tenda yang didirikan tempat warga berkumpul untuk berdialog.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006