Washington (ANTARA) - Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di Kentucky timur, AS,,  telah menewaskan sedikitnya 35 orang, termasuk empat anak, kata Gubernur Andy Beshear pada Senin (1/8).

Dia memperingatkan bahwa cuaca yang lebih berbahaya sedang mendekati wilayah tersebut.

Beshear pada Senin pagi mengonfirmasikan 30 kematian, kemudian lima lagi dalam pengarahan sore, ketika dia mengatakan akan ada lebih banyak lagi kematian yang akan datang.

Pihak berwenang terus bekerja untuk menyelamatkan penduduk dan menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi ribuan orang yang mengungsi.

Upaya penyelamatan terhambat oleh kondisi cuaca, kata para pejabat.

Banyak penduduk tidak siap menghadapi hujan besar semalam, yang menyebabkan lebih banyak kematian, kata Beshear.

Untuk orang-orang yang selamat di Kentucky Timur, dia menyarankan mencari tempat yang lebih tinggi sebelum badai malam tiba.

"Ini adalah bencana alam yang berkelanjutan. Kami masih mencari orang-orang," kata Beshear dalam sebuah wawancara CNN.

"Banyak orang sedih di seluruh Kentucky."

Layanan Cuaca Nasional memperkirakan beberapa kali hujan dan badai terus berlanjut hingga Selasa.

Beshear, yang mengumumkan keadaan darurat negara pekan lalu, mengatakan pada akhir pekan bahwa pihak berwenang kemungkinan akan "menemukan mayat selama berminggu-minggu" ketika tim menyebar ke daerah yang lebih terpencil.

Hujan deras selama berhari-hari - digambarkan oleh Beshear sebagai yang terburuk dalam sejarah negara bagian itu - menyebabkan beberapa rumah di daerah yang paling parah tersapu.

Klip video yang diunggah dalam jaringan menunjukkan tim penyelamat memandu perahu motor melalui perumahan dan area komersial mencari korban.

Tim Pencarian dan Penyelamatan Wolfe County pada Minggu menerbitkan rekaman di Facebook tentang sebuah helikopter yang mengangkat seorang wanita berusia 83 tahun dari atap sebuah rumah yang hampir seluruhnya terendam.

Ini adalah bagian dari penyelamatan lima orang. Setidaknya 16 kematian dilaporkan di Knott County saja. Mayat empat anak, antara usia 18 bulan dan delapan tahun, ditemukan Jumat sore.

Arus deras menyapu mereka dari genggaman orang tua mereka, kata seorang anggota keluarga kepada Lexington Herald Leader.

"Ibu dan ayah tersangkut di pohon selama 8 jam sebelum ada yang datang untuk membantu," kata Brittany Trejo. Juga di antara yang tewas di Knott County adalah Eva Nicole "Nikki" Slone, seorang 50 tahun yang memberanikan diri pada Kamis untuk memeriksa seorang teman lanjut usia, menurut putrinya.

Jenazah Slone ditemukan keesokan harinya di dekat rumah.

"Ibuku adalah wanita yang sangat peduli," kata Misty Franklin kepada surat kabar.

Banjir itu adalah bencana besar kedua yang melanda Kentucky dalam tujuh bulan, menyusul serangkaian tornado yang merenggut hampir 80 nyawa di bagian barat negara bagian itu pada Desember.

Presiden Joe Biden mengumumkan bencana besar di Kentucky pada Jumat, memungkinkan dana federal dialokasikan ke negara bagian.

Saluran listrik rusak parah, dengan lebih dari 8.000 rumah tangga tetap tanpa listrik pada Senin sore, menurut PowerOutage.US. Tapi kerusakan itu turun dari 15.000 pada Senin pagi.

Di antara berbagai upaya amal yang bermunculan untuk membantu korban banjir, salah satunya adalah oleh tim bola basket putra Universitas Kentucky.

Tim tersebut, salah satu yang paling berprestasi dalam olahraga perguruan tinggi, mengatakan akan membuka kegiatan penggalangan dana lewat siaran televisi untuk Kentucky Flood Relief Selasa malam.

Sumber:Reuters
Baca juga: Korban tewas akibat banjir di Kentucky bertambah, termasuk enam anak
Baca juga: Sedikitnya delapan orang tewas akibat banjir di Kentucky AS
Baca juga: Korban jiwa tornado Kentucky mencapai 74 orang

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022