karena di negara tetangga yaitu Singapura sudah ditemukan, dan Batam merupakan pintu masuk, perlu sekali dilakukan tindakan pencegahan
Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, menyiapkan dua rumah sakit rujukan untuk menangani kasus cacar monyet di daerah setempat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam, Melda Sari di Batam, Rabu, mengatakan saat ini Pemkot Batam merencanakan langkah antisipasi yang bisa dilakukan.

Dua langkah tersebut yaitu mengeluarkan surat edaran terkait antisipasi cacar monyet serta menyiapkan dua rumah sakit rujukan untuk menangani kasus cacar monyet hingga membentuk tim khusus yang akan melaporkan perkembangan kasus tersebut.

"Pemerintah Kota Batam memilih Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah untuk rujukan. Tentunya harapan kita bersama virus ini tidak sampai masuk ke Batam. Hanya saja karena di negara tetangga yaitu Singapura sudah ditemukan, dan Batam merupakan pintu masuk, perlu sekali dilakukan tindakan pencegahan," kata dia.

Baca juga: Dinkes Batam minta anak-anak jauhi jajanan tak sehat hindari hepatitis

Lebih lanjut, Melda menyampaikan dengan merebaknya kasus ini, pihak rumah sakit dan puskesmas diminta aktif mendeteksi dini adanya ciri-ciri cacar monyet pada pasien.

Ia menyebutkan pada 27 Juli 2022 RS Elizabeth Batam Kota melaporkan satu kasus dengan ciri-ciri menyerupai cacar monyet.

Pihak Dinkes Kota Batam langsung melakukan pengecekan ke lapangan untuk segera dilakukan pengambilan sampel dan memeriksa kontak erat pasien.

"Ada delapan kontak erat yang diperiksa. Petugas juga menanyai riwayat perjalan pasien, dan ternyata dia tidak melakukan perjalan keluar negeri. Alhamdulillah hasil sampel baru kelar siang ini, dan hasilnya negatif," kata Melda.

Baca juga: Dinkes Batam siapkan SKDR terkait hepatitis akut berat

Sementara itu, Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam, Budi Santosa mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu bantuan alat berupa "reagent" yang bisa mendeteksi virus cacar monyet dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kami berharap dan mendorong pusat menyegerakan bantuan alat ini. Namun begitu BTKLPP sejatinya sudah siap saja. Karena nanti kalau ada sampel pasti kami tetap akan kirim ke pusat. Seperti diketahui saat ini untuk cacar monyet kita siaga satu," kata dia.

Ia menyampaikan BTKLPP akan memfasilitasi untuk pemeriksaan sampel seperti kasus yang terjadi pada pasien RS Elizabeth Batam Kota beberapa hari lalu.

Budi mengungkapkan sampel langsung dikirim ke pusat untuk pemeriksaan.

"Bersyukur hasilnya negatif. Pasien bukan merupakan cacar monyet," demikian Budi.

Baca juga: 11 kasus cacar monyet di Singapura, KKP Batam tingkatkan pengawasan

 

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022