Riyadh (ANTARA) - Raksasa minyak Arab Saudi, Aramco dan kilang minyak terbesar China Sinopec menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada Rabu (3/8/2022) di Riyadh untuk memperdalam kerja sama jangka panjang mereka melalui usaha patungan, menurut siaran pers Aramco yang dikirim ke Xinhua.

Wakil Presiden Senior Aramco, Mohammed Al Qahtani mengatakan MoU akan membantu memajukan hubungan strategis dengan Sinopec menjadi bidang utama yang saling menguntungkan di kerajaan.

Sementara itu, Presiden Sinopec Yu Baocai mengatakan penandatanganan MOU memperkenalkan babak baru kemitraan di kerajaan.

Kedua perusahaan akan bergandengan tangan dalam memperbarui vitalitas dan mencetak kemajuan baru dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan China dan Visi 2030 Arab Saudi, tambah Yu.

Kerja sama antara Aramco dan Sinopec mencakup area yang luas seperti menilai peluang integrasi pemurnian dan petrokimia, rekayasa, pengadaan dan konstruksi, layanan ladang minyak, teknologi hulu dan hilir, dan kolaborasi di seluruh proses penangkapan karbon dan produksi hidrogen.

Kedua perusahaan juga akan membahas peluang untuk pendirian pusat manufaktur di King Salman Energy Park di Arab Saudi bagian timur.

Kolaborasi terbaru ini dibangun di atas usaha patungan yang ada antara kedua perusahaan, termasuk Fujian Refining and Petrochemical Company dan Sinopec Senmei (Fujian) Petroleum Company di China, dan Yanbu Aramco Sinopec Refining Company di Arab Saudi.


Baca juga: CEO Aramco peringatkan krisis minyak global karena kurangnya investasi
Baca juga: Sinopec temukan ladang gas alam dan minyak mentah baru di Xinjiang
Baca juga: Laba bersih Saudi Aramco melonjak 82 persen karena harga minyak tinggi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022