Jakarta (ANTARA) - Direktorat Polisi Perairan Korps Kepolisian Perairan dan Udara Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri) mengungkap 16 kasus pada periode Mei hingga Juli 2022 yang menimbulkan kerugian negara mencapai Rp40 miliar.
"Periode 30 Mei sampai 31 Juli kami telah mengungkap sebanyak 16 kasus dengan nilai total kerugian Rp40.141.610.000," ujar Kasubdit Patroli Air Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri Kombes Pol Dadan di Mako Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis.
Baca juga: Polairud Baharkam amankan 1.200 ekor burung kacer
Barang bukti yang berhasil dikumpulkan, kata Dadan, meliputi 291.114 ekor benih lobster, 13,7 kilo liter BBM solar subsidi, 1.092,26 gram sabu, 200 batang kayu campuran, 133.000 gram bom ikan, 683 detonator, empat unit speed boat, dan lima unit kapal motor.
"Tersangka yang ditangkap sebanyak 25 orang," kata Dadan.
Baca juga: Baharkam hibahkan Helikopter AW-169 kepada Polda NTB
Kasubdit Gakkum Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri Kombes Pol Rustam Mansur menyebut belasan kasus yang berhasil diungkap tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan kebanyakan motif para tersangka melakukan tindak pidana ialah karena faktor ekonomi.
Rustam mengatakan kasus penyelundupan narkoba yang berhasil diungkap berasal dari tiga provinsi yakni Kalimantan Barat, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau, lalu kasus TPPO terjadi di Kepulauan Riau, kemudian kasus illegal logging di Kalimantan Selatan, serta kasus illegal oil terjadi di Lampung dan Sulawesi Selatan.
Baca juga: Korpolairud ungkap 655 kasus dan selamatkan Rp1 triliun selama 2021
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022