Jakarta (ANTARA) - PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM) menilai inklusi keuangan adalah kunci untuk mendukung upaya pertumbuhan ekonomi.

“Kami melihat ada dua hal yang menjadi tantangan besar untuk meningkatkan perekonomian yang inklusif, yaitu literasi keuangan yang masih rendah dan akses terhadap sektor finansial formal bagi lapisan masyarakat yang lebih luas,” ujar Direktur sekaligus Head of Marketing PT BNP Paribas AM Maya Kamdani dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

Maya menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk turut berkontribusi dalam peningkatan inklusi melalui dua aspek yaitu melalui kesetaraan dan akses terhadap edukasi keuangan.

Survei Nasional Keuangan Inklusif yang diselenggarakan oleh Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (S-DNKI) pada 2020 mencatat tingkat inklusi keuangan masih sebesar 81,4 persen sedangkan Pemerintah memiliki target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024.

Tak hanya itu, PT BNP Paribas AM juga menilai bahwa keterlibatan perempuan dalam kegiatan perekonomian juga berpotensi mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

“Suatu perekonomian dimana jika kaum perempuan diberikan kesempatan yang sama atau terdapat gender equality, maka negara tersebut dapat merasakan manfaat ekonominya,” katanya.

Pendapat tersebut didukung oleh studi McKinsey Global Institute yang menyatakan bahwa kesetaraan gender dapat memberikan tambahan 11 persen dari PDB global atau nilainya setara dengan 12 triliun dollar AS.

Sementara itu, menurut Global Woman Financial Literacy Index, akses keuangan wanita di Indonesia saat ini masih 4 persen di bawah pria.

Menanggapi hal tersebut, PT BNP Paribas AM menegaskan dukungannya terhadap kesetaraan gender dan inklusi ekonomi dimana hal ini tercermin dalam berbagai upaya yang dilakukan PT BNP Paribas AM dalam program-program edukasi dan pemberdayaannya.

PT BNP Paribas AM secara konsisten telah melakukan edukasi melalui program BNP Paribas Investment Academy yang dilakukan sepanjang tahun kepada berbagai lapisan masyarakat.

Sejak tahun 2019 PT BNP Paribas AM melalui reksa dananya yang bertemakan impact investing juga telah mendukung program pemberdayaan perempuan dan UMKM lewat pelatihan literasi keuangan dan kewirausahaan bagi kelompok perempuan muda di berbagai daerah di Indonesia.

Selain juga melalui reksa dana lain yang bertemakan Sustainable Responsible Investment (SRI) dengan menyisihkan sebagian dari dana kelolaan reksa dana tersebut. Sejak tahun 2018, Perusahaan telah mendanai program pelestarian dan ketahanan sumber pangan lokal (sorghum) di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyasar ke lebih dari 150 petani wanita di daerah tersebut.

Perusahaan juga membuka kesempatan dan mendorong perempuan untuk memegang posisi yang strategis di berbagai bidang dan jabatan serta membuka kesempatan magang bagi penyandang disabilitas yang ditempatkan di berbagai departemen di 0erusahaan.

“Perusahaan percaya setiap individu, apapun latar belakangnya, berhak mendapatkan akses yang sama untuk edukasi, khususnya tentang perencanaan keuangan dan kesempatan kerja yang lebih baik agar dapat mempunyai kemampuan lebih untuk menentukan arah masa depannya dan secara jangka panjang turut berkontribusi dalam perekonomian negara,” tutur Maya.

Baca juga: Pemerintah dorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata
Baca juga: Kadin sarankan lima cara percepat investasi berkelanjutan
Baca juga: Bappenas: Transformasi inklusif dan berkelanjutan prioritas RKP 2023

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022