Jakarta (ANTARA) - China membangun jalur kereta maglev berteknologi PML logam tanah jarang yang memiliki panjang sekitar 800 meter di wilayah Xingguo, Provinsi Jiangxi, China timur.

Jalur uji coba tersebut, yang dikembangkan bersama oleh Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jiangxi, China Railway Liuyuan Group (CRL Group), China Railway Hi-Tech Industry Co., Ltd., dan Pusat Inovasi Material Fungsional Tanah Jarang Nasional China, dapat diterapkan untuk menopang kereta layang dengan kecepatan dan volume menengah maupun rendah.

Dengan kecepatan maksimum yang dirancang mencapai 80 kilometer per jam, sistem rel tersebut sekarang dapat melayani kereta maglev dua gerbong dengan kapasitas angkut 88 orang.

Sistem transportasi ini dilengkapi dengan Sistem Satelit Navigasi BeiDou, 5G, dan teknologi penginderaan cerdas.

Rel yang dijuluki sebagai "Pelangi" (Rainbow) dilengkapi dengan teknologi PML logam tanah jarang sehingga dapat menjaga kereta dalam keadaan melayang, yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Chen Guodong, Manajer Umum CRL Group, mengatakan bahwa "Pelangi" merupakan sebuah moda transportasi kereta hemat biaya, yang memiliki skenario penerapan yang luas seperti objek wisata, koneksi terminal bandara, pusat bisnis, dan kota-kota kecil.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022