Jakarta (ANTARA News) - Prospek hubungan Indonesia-Australia akan menjadi topik pembahasan pada Dialektika Demokrasi di Press Room Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat. Diskusi tersebut mengangkat tema "Masa Depan Hubungan Indonesia-Australia", dengan menghadirkan pembicara Yuddy Chrisnandy (Fraksi Partai Golkar), Arief Mudatsir (Fraksi PPP) dan pengamat politik dari CSIS Kusnanto Anggoro. Informasi yang diperoleh ANTARA, tema itu dibahas di tengah hubungan Indonesia-Australia dihadapkan pada persoalan yang berpeluang mengganggu hubungan selama ini. Pemerintah Australia telah memberi suaka politik dan visa sementara kepada 42 WNI asal Propinsi Papua yang melarikan diri ke negara itu melalui laut menuju Cape York akhir Januari 2006. Pemerintah Indonesia sebelumnya telah meminta Canberra untuk menolak permintaan suaka politik dari 42 WNI itu dan meminta Canberra mengembalikan mereka ke Indonesia. Parlemen Indonesia telah menyatakan kecaman kepada Pemerintah Australia. Langkah Australia itu juga dipertanyakan karena diberikan di tengah situasi di Propinsi Papua menghangat, menyusul terjadinya unjuk rasa yang berakhir rusuh dan menewaskan empat anggota Brimob dan satu anggota TNI. Anggota Komisi IV DPR, Effendy Mara Sakti (PDIP) mengecam Australia dan mendesak Pemerintah RI segera melayangkan nota protes. Yuddy Chrisnandy juga mendesak pemerintah agar segera memanggil Dubes Australia terkait pemberian suaka politik dan visa tersebut. (*)

Copyright © ANTARA 2006