Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor, Jawa Barat Bima Arya Sugiarto menyayangkan aksi pameran busana atau fashion show anak-anak muda di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat yang biasa disebut Citayam Fashion Week ditutup dan mempersilakan ruang publik di daerahnya jadi tempat kreativitas kaum muda.

"Kalau kita lihat ya, sekarang tuh, dahaga atas ruang publik luar biasa. Contohnya yaitu fenomena Bonge, Jeje dan Kurma itu kan haus ruang publik. Saya menyayangkan kenapa itu distop," kata Bima saat memberikan sambutan dalam festival radio 2022 di Alun-alun Kota Bogor, Jumat.

Bima menilai, ruang ekspresi masyarakat, khususnya kaum muda tidak semestinya dilarang sepanjang tidak melanggar aturan dan norma kesopanan.

Menurut dia, dalam mengantisipasi pelanggaran, justru peran pemerintah dan aparat terkait yang dapat mengatur waktu kegiatan anak muda itu berlangsung, termasuk ajang mengarahkan etika kesopanan dan mengenal sanksi apabila membuang sampah misalnya.

Wali Kota Bogor itu membuka seluas-luasnya fasilitas publik seperti Alun-alun kota yang memiliki sejumlah area di antaranya, area panggung, trek lari, olah raga, taman dan galeri untuk menjadi ruang ekspresi masyarakat.

Baca juga: Jeje sambut baik CFW digelar saat hari bebas kendaraan bermotor

"Iya silakan aja boleh. Orang kan bilang macet, ya buat aturan dong. Boleh di situ asal jamnya, di atas jam 9-10, bubar ya, gitu. Nyampah, denda langsung, SatpolPP dong kerahkan. Enggak sopan bajunya, ingetin dong pakai yang sopan. Ekspresinya jangan dilarang, jangan dipindahkan. Sekarang kemana mereka? podcast. Jadi warga Kota Bogor silakan berekspresi di Alun-alun.

Bima Arya bahkan mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Bonge dan teman-temannya ke Kota Bogor untuk menjajal ruang publik di Kota Bogor beraksi dengan penuh kreativitas di ruang terbuka publik yang ada di daerahnya.

"Silahkan saja. Bonge mau datang ke sini. Terbuka untuk semua. Mau bonge, pak Anies Baswedan, boleh," ujarnya.

Sebelumnya, akhir Juli lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak melarang aksi remaja melakukan peragaan busana atau "Citayam Fashion Week" di Dukuh Atas atau dikenal sebagai kawasan berkumpul remaja berasal dari "Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok" (SCBD).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tidak menjawab pertanyaan awak media soal pertimbangan yang membahayakan karena diadakan di penyeberangan jalan.

Baca juga: Polisi tutup sementara lokasi CFW akibat macet di Jalan Sudirman

Adapun aksi remaja unjuk busana itu diadakan di penyeberangan jalan tepatnya di Jalan Tanjung Karang atau di jalur menuju Stasiun BNI City dan Terowongan Kendal di Dukuh Atas.

Untuk itu, lanjut dia, kebijakan tidak diatur melalui komentar di media, namun ditetapkan melalui keputusan.

Sementara itu, DitlantasPolda Metro Jaya menyarankan kegiatan peragaan busana Citayam Fashion Week(CFW) diadakan saat hari bebas kendaraan bermotor.

Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menyarankan kegiatan peragaan busana Citayam Fashion Week(CFW) diadakan saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB).

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usmandi Jakarta, Senin, mengatakan hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan di sekitar lokasi akibat kegiatan itu.

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022