Damaskus (ANTARA) - Menteri Administrasi Daerah dan Lingkungan Suriah Hussein Makhlouf bertemu dengan Menteri Pengungsi Lebanon Issam Charafeddine di Damaskus, Senin (15/8), guna membahas rencana pemulangan 15.000 orang pengungsi Suriah setiap bulannya.

Kedua menteri tersebut membahas langkah-langkah yang diambil oleh Suriah untuk memastikan kepulangan secara aman dan cepat bagi para pengungsi, berdasarkan jadwal yang ditetapkan oleh kedua negara, lapor Kantor Berita Pemerintah Suriah SANA.

"Lebanon dan Suriah sepakat tentang perlunya memfasilitasi kepulangan semua pengungsi ke tanah air mereka, bukan hanya 15.000 setiap bulan, sebagaimana dinyatakan dalam rencana yang dipaparkan oleh pihak Lebanon," kata Makhlouf dalam konferensi pers bersama dengan Charafeddine.

Pemerintah Suriah berjanji untuk mengamankan berbagai dasar, termasuk transportasi, akomodasi, perawatan medis, dan pendidikan, bagi semua pengungsi Suriah yang ingin kembali, tutur Makhlouf.

Dia mengatakan militer Suriah telah memulihkan keamanan dan stabilitas di sebagian besar wilayah selama beberapa tahun terakhir. Pemerintah Suriah juga sejauh ini telah memungkinkan pemulangan 4 juta pengungsi internal dan 1 juta pengungsi Suriah di luar negeri.

Makhlouf juga meminta organisasi-organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi mitra aktif dalam pemulangan pengungsi, terutama ketika Suriah terbuka untuk bekerja sama dengan Lebanon. Hal itu untuk memfasilitasi pemulangan seluruh pengungsi yang memungkinkan mereka untuk memiliki peran aktif dalam proses rekonstruksi, tambahnya.

Sementara itu, Charafeddine mengatakan pihaknya akan membahas rencana pemulangan pengungsi tersebut.

"Kami akan membahas rencana kami secara detail dengan otoritas Suriah, yang menyatakan kesiapannya untuk menerima semua pengungsi. Kami berjanji akan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh mereka," kata Charafeddine menurut Kantor Berita Lebanon National News Agency.

Para pejabat Lebanon berencana mengunjungi Suriah dalam waktu dekat untuk mengoordinasikan lebih lanjut dengan otoritas Suriah terkait pemulangan para pengungsi, imbuhnya.

Charafeddine juga melakukan pertemuan terpisah dengan Menteri Dalam Negeri Suriah Mohammad Khaled al-Rahmoun. Dalam pertemuan mereka, al-Rahmoun mengatakan Pemerintah Suriah mengizinkan pemegang paspor kedaluwarsa untuk kembali serta pendaftaran anak-anak Suriah yang lahir di luar negeri.

Al-Rahmoun menambahkan pusat-pusat imigrasi di perbatasan Suriah terhubung dengan basis data pusat untuk urusan sipil, sehingga dokumen-dokumen yang dibutuhkan para pengungsi terlayani saat tiba di negara mereka.

Lebanon menampung jumlah pengungsi per kapita terbesar sekitar 1,5 juta pengungsi Suriah, di mana 880.000 di antaranya terdaftar di Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, yang perwakilannya di Lebanon menolak rencana negara itu karena menganggap Suriah tidak aman untuk kepulangan pengungsi.

Sebelumnya pada Agustus, Charafeddine mengatakan Lebanon akan melaksanakan rencananya, terlepas dari sikap badan PBB tersebut, karena negaranya menderita krisis keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya; sehingga masuknya pengungsi dianggap sangat membebani ekonomi dan infrastrukturnya.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022