Obligasi dilanda aksi jual
Singapura (ANTARA) - Euro jatuh ke level terendah baru dua dekade di sesi Asia pada Selasa sore, karena Eropa diterpa kekhawatiran tentang pasokan energi dan pertumbuhan ekonomi, sementara dolar bertahan kuat terhadap mata uang utama lainnya didukung oleh arus safe-haven.

Euro mencapai 0,9909 dolar, terendah sejak akhir 2002, dan terakhir turun 0,29 persen pada 0,9914 dolar.

Rusia akan menghentikan pasokan gas alam ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 selama tiga hari pada akhir bulan, pengingat terbaru dari keadaan genting pasokan energi benua itu.

Gelombang panas di benua itu telah membebani pasokan energi dan kekhawatiran meningkat bahwa gangguan apa pun selama bulan-bulan musim dingin dapat merusak aktivitas bisnis.

"Mengingat suasana saat ini, jelas ada kekhawatiran apakah itu akan menjadi tiga hari atau apakah itu akan menjadi tiga tahun," kata Ray Attrill, Kepala Strategi Valas di National Australia Bank (NAB).

"Apakah itu benar-benar hanya akan menjadi pemeliharaan tiga hari atau ini hanya contoh lain dari persenjataan pasokan gas ke Eropa?"

Pound juga terseret ke level terendah baru dua setengah tahun di 1,1729 dolar, sementara yen Jepang stabil di 137,270 per dolar setelah menyentuh level terendah satu bulan di 137,705 pada hari sebelumnya.

Di benak investor untuk Selasa adalah pembacaan Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur di zona euro dan Inggris di kemudian hari, yang akan memberikan kejelasan lebih lanjut tentang lintasan pertumbuhan untuk masing-masing ekonomi.

Baca juga: Euro kembali di bawah paritas terhadap dolar, tertekan krisis gas

Investor juga menunggu risalah pertemuan kebijakan terakhir Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (25/8/2022) yang kemungkinan akan terdengar hawkish bahkan ketika benua itu menghadapi penurunan pertumbuhan.

Aussie yang sensitif terhadap risiko jatuh ke level terendah satu bulan dan terakhir diperdagangkan 0,29 persen lebih rendah pada 0,6859 dolar. Kiwi turun 0,15 persen menjadi 0,6163 dolar.

Di tempat lain di Asia, yuan China jatuh ke level terendah hampir dua tahun di 6,8552 per dolar.

Terhadap sekeranjang mata uang, di mana euro adalah yang paling tertimbang, indeks dolar AS berdiri kokoh di 109,12, mencoba untuk menembus tertinggi dua dekade di 109,29 yang dicapai pada Juli.

Alasan lain investor mencari perlindungan dalam dolar adalah meningkatnya risiko pesan hawkish dari simposium Jackson Hole Federal Reserve, yang diisyaratkan oleh beberapa pejabat pekan lalu.

"Obligasi dilanda aksi jual," kata analis di ANZ. "Itu mungkin untuk mengantisipasi bahwa pidato Ketua (Jerome) Powell pada Jumat (26/8/2022) kemungkinan akan mengulangi pesan hawkish."

Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun yang jadi acuan telah meningkat sekitar 4 basis poin untuk minggu ini dan terakhir berdiri di 3,0091 persen. Imbal hasil obligasi obligasi pemerintah dua tahun naik serupa sekitar 4 basis poin pada 3,3018 persen karena investor tetap pada mode inflasi dan mengawasi Fed.

Baca juga: Dolar melonjak dipicu penghindaran risiko, khawatir pelambatan global

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022