Dalam pertemuan tadi, Bapak Presiden menjelaskan mengenai satu komitmen Indonesia menciptakan iklim investasi yang lebih baik
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menerima Dewan Bisnis AS-ASEAN (US-ASEAN Business Council) guna membahas peningkatan kerja sama terutama di tiga bidang, yakni kesehatan, transformasi digital dan transisi energi.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang saat itu mendampingi Presiden menjelaskan ada 35 perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang berkunjung menyambangi Presiden di Istana Merdeka, Rabu (24/8).

"Dalam pertemuan tadi, Bapak Presiden menjelaskan mengenai satu komitmen Indonesia menciptakan iklim investasi yang lebih baik," kata Menlu Retno saat ditemui di kawasan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Menlu Retno menjelaskan bahwa dalam pertemuan dengan Dewan Bisnis AS-ASEAN, Presiden Jokowi juga menyampaikan potensi bisnis yang dimiliki Indonesia, antara lain di bidang perdagangan, manufaktur dan pengembangan industri hilir.

Sementara itu, Dewan Bisnis AS-ASEAN menyampaikan komitmen mereka dalam meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di antaranya bidang energi, transformasi digital, kesehatan dan pariwisata.

Namun, Presiden Jokowi memberikan respons terhadap tiga hal yang utama, yaitu membangun kerja sama bidang transisi energi yang harus diiringi dengan ketahanan energi.

"Presiden menegaskan untuk 'transition of energy', yang sangat penting adalah bagaimana teknologi dan investasi diperkuat, karena pada saat kita melakukan 'energy transition', pada saat yang sama kita harus memastikan ketahanan energi kita juga kuat," kata Menlu Retno.

Presiden Jokowi juga meminta kerja sama pengembangan digital ekonomi harus mementingkan kepentingan rakyat.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang turut mendampingi, mengatakan bahwa Dewan Bisnis AS-ASEAN menyatakan ketertarikannya dalam berinvestasi di Indonesia, termasuk pada sektor migas dan tambang yang sudah berjalan.

"Presiden juga mengharapkan mereka dan menawarkan untuk masuk ke Indonesia. Sekarang kita sudah membuat UU Omnibus Law yang lebih 'simple' dalam proses perizinan," kata Bahlil.

Dalam pertemuan keduanya, Dewan Bisnis AS-ASEAN juga mendukung Keketuaan Indonesia dalam G20 dan ASEAN.

Baca juga: Presiden : RI terus reformasi struktural dan perbaiki iklim bisnis

Baca juga: RI-UEA komitmenkan bisnis dan investasi 32,7 miliar dolar AS

Baca juga: Presiden Jokowi paparkan 3 strategi besar ekonomi dan bisnis Indonesia

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022