Kadang anak tantrum karena enggak jelas sudah capek
Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan & Kesejahteraan Keluarga DKI Jakarta Fery Farhati mengajak para orang tua mengenali emosi anak-anak mereka sehingga tidak mengambil jalan pintas tanpa menyelesaikan masalah saat emosi anak meledak atau tantrum.

Menurut istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu, tantrum terjadi karena adanya ketidaknyamanan yang terjadi pada anak dan anak tidak bisa atau kesulitan mengetahui atau mengekspresikan apa yang dirasakannya. Oleh karena itu, memahami emosi anak dapat membantu orang tua mengantisipasi tantrum. Dia memahami, upaya mengenali emosi anak menjadi tantangan bagi setiap orang tua.

"Kadang anak tantrum karena enggak jelas sudah capek, tetapi orang tua masih saja di acara yang penuh orang," kata Fery yang juga menjadi Bunda PAUD ​itu dalam sebuah webinar kesehatan mengenai tantrum pada anak, Rabu.

Baca juga: Buku seri terbaru "Kenali Emosi" hadir dalam rangka Hari Anak Nasional

Dia mengatakan, orang tua cenderung panik dan kesulitan berpikir tenang dan visioner ketika menghadapi anak-anak dengan emosi meledak-ledak atau kehilangan kontrol.

Orang tua yang visioner dalam bertindak tidak hanya memikirkan kenyamanan atau ketenangan sesaat tetapi lebih memikirkan apa yang seharusnya dilakukan sehingga ke depan anak tidak melakukan lagi hal buruk yang sama.

Selain mengenai emosi anak, orang tua juga harus belajar mengenali kebutuhan anak misalnya rasa aman, batasan yang jelas, keteraturan dalam hidup, keterlibatan dalam keluarga, keceriaan dan kebahagiaan.

"Saya mengajak orang tua mengingat kebutuhan anak melalui Bagimu yakni bahagiakan anak, penuhi gizi yang cukup dan stimulasi anak dengan tepat," kata dia.

Menurut dia, bila ketiga poin ini dapat diimplementasikan dengan tepat, maka anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai tahapannya, walaupun mereka tumbuh di lingkungan berbeda-beda.

Untuk mewujudkan hal ini, sambung dia, diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak mulai dari orang tua, keluarga, guru hingga komunitas yang saling membantu menciptakan ekosistem yang mendukung anak-anak bisa tumbuh menjadi generasi yang sehat secara fisik ataupun mental.

Kemudian, mengenai kiat mengenali emosi anak, pakar kesehatan menyarankan orang tua mendengarkan perasaan anak dengan melihat bahasa tubuh mereka, mendengarkan apa yang mereka katakan dan mengamati perilaku mereka.

Baca juga: Tips tumbuhkan emosi positif anak saat Lebaran di masa pandemi

Baca juga: Pentingnya orang tua ajak anak kenali dan kelola emosi bersama

Baca juga: Kenali tahapan anak ekspresikan emosi sesuai usianya

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022