Jakarta (ANTARA) - Partai Amanat Nasional (PAN) tidak mengundang partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Pakernas) PAN di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu.

Wakil Ketua Umum DPP PAN Yandri Susanto mengatakan anggota Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak diundang karena Rakernas tersebut merupakan agenda internal PAN.

"KIB enggak (diundang). Ini sangat internal, kami mau bicara dari hati ke hati, belum bisa kami publish. Nanti setelah Rakernas akan ada pertemuan khusus dengan KIB," kata Yandri di Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, Sabtu.

Partai Golkar dan PPP pun juga tidak akan diundang pada pengumuman bakal calon presiden (capres) oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sabtu malam. PAN akan membicarakan rekomendasi bakal capres hasil Rakernas itu kepada KIB.

"Nanti malam KIB enggak diundang. Nanti malam kami tetap putuskan di internal karena yang datang ribuan. Kami fokus untuk internal partai. Nanti setelah hasil pengumuman itu, kami akan ajak rembuk KIB untuk mengkomunikasikan dengan partai lain yang belum tergabung dalam KIB. Mungkin kami akan lakukan safari politik nanti," jelas Yandri.

Baca juga: Zulhas: Kalau tak sanggup jadi anggota DPR mending mundur

Rapat pleno dalam Rakernas PAN membahas terkait pencalonan anggota legislatif dari kader partai, karena saat ini animo masyarakat untuk bergabung ke PAN cukup tinggi.

"Nanti akan kita mapping supaya dimana kami menempatkan orang tepat adanya dan bisa memenangkan pertarungan di pileg nanti," katanya.

Selain itu, Rakernas PAN juga akan membahas terkait usulan dari bakal capres dan cawapres dari masing-masing DPW.

"Baru nanti kami lihat yang paling favorit siapa, yang layak disebut siapa. Nanti kami laporkan ke ketum dan itulah nanti malam yang akan disebut ketum berdasarkan rakerda dan rakerwil. Insya Allah nanti malam muncul nama-nama capres dan cawapres," ujar Yandri.

Baca juga: Viva Yoga sebut 514 DPD PAN usulkan Zulkifli Hasan jadi capres
Baca juga: Ganjar Pranowo disebut masuk daftar usulan capres dari PAN

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022