Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan warga hati-hati dengan api karena mudah membakar di musim kemarau seperti saat ini yang sudah menimbulkan beberapa kasus di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur.

"Kami sudah imbau jangan buang puntung rokok sembarangan. Kami di Sabu kebakaran terus. Yang terakhir kemarin (Jumat) kebakaran lahan di samping SMPN 6," kata Kepala Pelaksana BPBD Sabu Raijua Javid Ndu Ufi ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Ahad.

Kabupaten Sabu Raijua merupakan kabupaten yang berada pada tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah atau berwarna merah. Peringatan dini kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT ini pun telah dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi El Tari Kupang beberapa waktu lalu.

Warna merah itu menunjukkan bahwa alang-alang dan dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar.

Baca juga: Lahan kering yang terbakar di Labuan Bajo seluas 25 hektare

Baca juga: BMKG : Manggarai Barat status waspada kebakaran hutan dan lahan


Oleh karena itu Javid meminta warga untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran saat ini. Warga diimbau tidak membuang puntung rokok sembarang dan memastikan api pembakaran sampah telah padam.

"Kita di sini kerja hanya siram api. Sudah tujuh atau delapan rumah terbakar dalam tahun ini," katanya.

Kebakaran hutan dan lahan merupakan dampak dari ancaman kekeringan yang terjadi di NTT.

BMKG menyebut 100 persen dari total zona musim di NTT telah berada pada periode musim kemarau sehingga perlu adanya kewaspadaan terhadap ancaman bencana kekeringan.*

Baca juga: BMKG minta warga waspadai kebakaran hutan di Manggarai Barat

Baca juga: BMKG: Waspadai seluruh wilayah NTT berstatus sangat mudah terbakar

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022