Beijing (ANTARA) - Daerah otonom Xinjiang, Cina, tercatat membuat kemajuan dalam pembangunan sosial dan penghidupan masyarakat.

Kepala Pemerintah Daerah Xinjiang Erkin Tuniyaz mengatakan pihaknya terus mengembangkan kawasan inti Sabuk Ekonomi Jalur Sutra (Silk Road Economic Belt) serta memperkuat pertukaran ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra.

Xinjiang telah menandatangani 21 perjanjian kerja sama dengan 25 negara dan organisasi internasional, serta menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan dengan 176 negara dan kawasan, jelas Erkin Tuniyaz.

Dalam satu dekade terakhir, lebih dari 70 persen belanja fiskal Xinjiang digunakan untuk peningkatan mata pencaharian masyarakat.

Pemerintah daerah Zinjiang juga menerapkan sekolah gratis selama tiga tahun untuk prasekolah dan sembilan tahun untuk wajib di seluruh pedesaan, sedangkan empat perfektur di Xinjiang selatan memberikan 15 tahun pendidikan gratis.

Xinjiang sepenuhnya menerapkan kebijakan etnis Partai Komunis Cina atau Communist Party of China  (CPC) selama satu dekade terakhir, dengan mendorong pertukaran yang luas dan integrasi antara masyarakat dari semua kelompok etnis.

Sementara itu pada 2021, Produk Domestik Bruto (PDB) Xinjiang mencapai hampir 1,6 triliun yuan atau dua kali lipat dari angka pada 2012, kata Sekretaris Komite Daerah Otonom Uighur Xinjiang CPC Ma Xingrui.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022