Jakarta (ANTARA) - Gubernur bank sentral Iran, Central Bank of Iran (CBI), pada Minggu (28/8) mengatakan bahwa Teheran dan Moskow akan memperluas penggunaan mata uang nasional dalam transaksi ke area perdagangan bilateral lainnya, menurut kantor berita semiresmi Iran, Fars News Agency.

Gubernur CBI Ali Salehabadi mengatakan bahwa penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan bilateral dengan negara lain merupakan salah satu prioritas dalam pemerintahan Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang pertama-tama dimulai dengan peluncuran perdagangan rial Iran-rubel Rusia pada Juli.

Dia mengatakan bahwa Iran dan Rusia sudah memulai aktivitas perdagangan menggunakan pasangan rial-rubel di sejumlah pasar bilateral, yang akan diperluas ke area transaksi lainnya.
 
   Pada akhir Juli, Salehabadi mengumumkan bahwa Tehran Stock Exchange telah meluncurkan perdagangan rial-rubel, menurut kantor berita resmi Iran, IRNA


Dia menekankan bahwa di tengah situasi politik dunia saat ini, dengan berbagai mata uang utama digunakan sebagai instrumen politik oleh kekuatan hegemonik, menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan bilateral dan multilateral dapat menjadi solusi yang efektif untuk menetralkan langkah-langkah koersif politik yang diambil negara-negara besar untuk mendominasi negara lain.

Saat ini, Iran dan Rusia sama-sama dijatuhi sanksi oleh negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Rusia akan secara bertahap meninggalkan dolar AS dalam aktivitas perdagangannya dengan Iran, demikian disampaikan oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022