Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri Inggris Tony Blair menilai iklim investasi di Indonesia sudah membaik dan akan semakin menarik bagi investor asing untuk segera datang. "Investor besar selalu mencari kesempatan dan di Indonesia banyak sekali kesempatan. Dengan proses demokrasi yang terus membaik, iklim investasi sudah lebih baik," kata Blair dalam jumpa pers bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor presiden Jakarta, Kamis. Dikatakannya, dalam kunjungan kerjanya ini dia membawa sejumlah komunitas bisnis di Inggris dari berbagai sektor, seperti keuangan dan energi, untuk melihat secara langsung realitas kondisi di Indonesia. "Perusahaan keuangan tujuannya mencari untung dan kesempatan itu ada di sini," katanya. Menurut Blair, kerjasama bisnis dan investasi antara Inggris dan Indonesia sudah berjalan dengan baik, terlihat dari sudah banyaknya investasi Inggris di Indonesia. Blair juga menyambut baik peningkatan hubungan perdagangan dan investasi bilateral dan peningkatan dialog bisnis tingkat tinggi dengan diselenggarakannya pertemuan Indonesian British Bussiness Council. Sementara Presiden Yudhoyono mengharapkan kegiatan perdagangan dan investasi antarkedua negara terus meningkat seiring dengan semakin baiknya hubungan politik kedua negara. "Tahun lalu, investasi Inggris nomor dua setelah Singapura nilainya mencapai 1,5 miliar dolar AS, sementara volume perdagangan mencapai 1,4 miliar dolar AS," kata Yudhoyono. Presiden mengatakan, untuk menarik investor asing, selain menjaga proses demokrasi terus berjalan, iklim investasi harus terus diperbaiki untuk memperbesar peluang bisnis. "Harus dibangun iklim investasi yang lebih bagus dengan menjaga stabilitas politik, penegakan hukum, perbaikan di bidang pajak dan cukai serta masalah perburuhan," katanya. Dengan hal itu, lanjutnya, iklim usaha di Indonesia menjadi lebih kompetitif dan efisien. "Saya percaya suatu saat akan banyak investasi asing masuk ke sini," katanya. Sedangkan Menko Perekonomian Boediono yang juga ikut dalam pertemuan Yudhoyono dan Blair mengatakan, masalah peningkatan investasi Inggris menjadi harapan Pemerintah Indonesia. Apalagi, selama ini beberapa perusahaan Inggris sudah menanamkan modalnya di sektor energi, retail, dan perkebunan. "Kita harapkan kerjasama lebih jauh terutama di area industri kecil karena Inggris kuat di sektor itu," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006