Jakarta (ANTARA) -
Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb mengingatkan pemerintah Jakarta dan Indonesia mengenai pentingnya peran pengelola pasar dalam mendatangkan investor untuk berinvestasi.
 
"Pemerintah harus 'aware' (sadar) ketika meminta pasar (investor) untuk datang maka akan membutuhkan 'market master' (pengelola pasar)," kata Aboutaleb di "Jakarta Investment Forum" (JIF) 2022 di Jakarta, Kamis.
 
Menurut Aboutaleb, pengelola pasar tersebut perannya sangat krusial dan dibutuhkan untuk menjalankan atau mengelola pasar.
 
"Karena 'market master' ini mempunyai filosofi bagaimana caranya sistem (pasar) harus berfungsi," katanya.

Ketika tidak memiliki hal yang dibutuhkan, maka pasar tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. "Itulah permulaan yang harus dilakukan," katanya.

Baca juga: Pemprov DKI tawarkan 15 proyek kepada investor JIF 2022
 
Selanjutnya, kata Aboutaleb, meskipun pemerintah memiliki sumber daya seperti tanah, lalu memiliki regulasi dan hukum, pemerintah harus bisa mengatur sistem pemerintahan sendiri agar bisa menjalankan berbagai pembangunan.
 
"Hal yang efektif bukanlah datang ke pasar dengan memberikan lahan, lalu mengatakan 'lakukan apapun yang kalian mau'. Akan tetapi membuat kolaborasi baik dalam kemitraan hingga fisik proyeknya," kata Aboutaleb yang telah menjadi Wali Kota Rotterdam selama 13 tahun.
 
Dia mencontohkan kota-kota yang mengundang pengembang untuk membangun gedung-gedung perumahan. Seharusnya bukan hanya berfungsi untuk hunian, tapi juga mengurangi pergerakan penduduk sehingga mengurangi pengeluaran mereka, misalnya, pergi ke sekolah dan bekerja.
 
"Artinya, kita membutuhkan tempat sosial di dalam bangunan tersebut, semisal, dalam gedung tinggi tersebut, tiga lantai pertama dipergunakan sebagai sekolah," katanya.

Kemudian lantai empat sampai lima digunakan untuk fasilitas kesehatan seperti dokter dan kamar perawatan. "Kita membutuhkan kombinasi dari pasar dan lembaga publik sebagai satu kesatuan," katanya.

Menurut dia, memang hal itu membuat hal-hal menjadi sulit, terlebih juga pasti membutuhkan pembiayaan. "Tapi kolaborasi dan kombinasi semacam itu dibutuhkan untuk perkembangan kota," ujarnya.

Baca juga: DPMPTSP mencatat 41 investor jajaki garap 15 proyek di ajang JIF 2022
 
Pada JIF 2022, tujuh BUMD DKI Jakarta menawarkan 15 proyek investasi, yakni MRT Jakarta, TransJakarta, Jakarta Propertindo (Jakpro), PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Jakarta Experience Board (JXB) dan Perumda Sarana Jaya.
 
Adapun 15 proyek yang ditawarkan adalah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, LRT Jakarta Fase 2A (Jakarta International Stadium-Rajawali) dan LRT Jakarta Fase 3A (Jakarta International Stadium-Rajawali).
 
Kemudian, MRT Fase 3 (timur-barat), MRT Fase 4 (Fatmawati-TMII), South Jakarta Mix-Used Development, Bus Listrik TransJakarta, Stasiun Pengisian Baterai, Pulau Seribu-Eco Resort dan Eco Theme Park serta wisata medis bagi lansia.
 
Selanjutnya, Landmark Jakarta, Sentra Primer Tanah Abang, PLTS Atap, Instalasi Limbah Berbahaya dan Beracun (B3) dan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) Masterplan Inc Plot 4 Project.
 
Tiga BUMD telah melaksanakan penandatanganan komitmen kerja sama dengan luar negeri, yakni MRT Jakarta untuk proyek Fase 4, Jakarta Propertindo dan PAL Jaya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022