Jakarta (ANTARA) - Intensitas belanja penelitian dan pengembangan (litbang) China, atau pengeluaran litbang dalam persentase produk domestik bruto (PDB) negara itu, naik menjadi 2,44 persen pada 2021, tunjuk sebuah buletin statistik tahunan.

Tingkat yang melonjak dari 1,91 persen pada 2012 tersebut menempati posisi teratas di antara negara-negara berkembang dan tercatat lebih tinggi dibandingkan level rata-rata Uni Eropa, papar Liu Huifeng, peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Pembangunan China (Chinese Academy of Science and Technology for Development).

Pada 2021, China menginvestasikan dana senilai 2,8 triliun yuan (1 yuan = Rp2.154) untuk litbang, naik 14,6 persen dari jumlah yang tercatat pada 2020. Lebih dari 2 triliun yuan atau hampir 77 persen di antaranya didanai oleh perusahaan-perusahaan, menurut buletin litbang 2021 China yang dirilis pada Rabu (31/8).

China diperkirakan akan membelanjakan dana senilai lebih dari 3 triliun yuan untuk litbang pada 2022, kata Liu.

Liu menambahkan bahwa belanja litbang China dari sektor korporat merupakan jumlah terbesar kedua di dunia tahun lalu.

Total investasi China dalam penelitian dasar pada 2021 mencapai 181,7 miliar yuan, naik 23,9 persen secara tahunan (year on year), tunjuk buletin itu. Jumlah itu menyumbang 6,5 persen dari keseluruhan belanja litbang China, yang mempertahankan pertumbuhan lebih dari enam persen selama tiga tahun berturut-turut.

Pada tingkat provinsi, total belanja litbang di Guangdong, Jiangsu, Beijing, dan Zhejiang menduduki peringkat pertama, yang masing-masing melampaui 200 miliar yuan.

Status sejumlah provinsi di China tengah dan barat, termasuk Hubei, Hunan, Sichuan, dan Henan, naik ke kategori 100 miliar yuan untuk belanja litbang, menurut buletin tersebut. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022