Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa memenangkan hati rakyat menjadi kunci untuk menggapai kemenangan pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Hal tersebut ia sampaikan saat berpidato dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Tahun 2022 dengan tema "Moderasi Beragama Perkuat Persatuan Bangsa Sub Tema: Sukses Pemilu 2024 Tanpa Politisasi Agama".

“Apa yang kita lakukan untuk memenangkan Pemilu 2024? Adalah memenangkan hati rakyat, bukan menakut-nakuti rakyat," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia mengingatkan agar dalam pembahasan strategi pemenangan Pemilu 2024, tidak hanya strategi soal kemenangan saja dan menghalalkan berbagai cara untuk meraihnya. Melainkan, sambungnya, memenangkan Pemilu dengan mengedepankan narasi bagi masa depan.

Selain itu, ujarnya lagi, PDIP juga berupaya memenangkan Pemilu karena memiliki pijakan yang sangat kuat terhadap Partai Nasional Indonesia yang ia nilai telah ikut berkeringat bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Sehingga PDI Perjuangan di dalam menyusun narasi bagi masa depan kita tidak main-main," ucapnya.

Strategi tersebut, kata Hasto, diperlukan mengingatkan tantangan yang dihadapi pada tahun 2024 tidaklah ringan. Mulai dari persoalan ekonomi, inflasi akibat perang antara Rusia dan Ukraina, krisis pangan, hingga beban subsidi.

“Agar situasional tersebut tidak dipakai oleh kekuatan-kekuatan lain yang ingin mendorong di dalam melakukan legitimasi pemerintahan bapak Presiden Jokowi,” katanya.

Situasi seperti itu, ujarnya lagi, memerlukan gerakan turun ke bawah untuk menyatu bersama rakyat, dan bukan hanya membicarakan kekuasaan antarelite semata.

“Agar di tengah tekanan-tekanan ekonomi akibat pandemi yang belum selesai, itu kita tetap dapat membangun suatu optimisme bagi kemajuan ke depan. Ini yang harus kita pikirkan bersama-sama,” kata Hasto.

Menurut dia, PDIP pun memahami beratnya beban perekonomian tersebut dan menjadikannya skala prioritas sebagaimana arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal tersebut, kata Hasto, harus tetap dijaga agar kebijakan berpihak pada rakyat miskin dan Marhaen.

“Bahwa skala prioritas kita harus dipahami oleh seluruh sayap partai, termasuk Bamusi, adalah situasi saat ini tidak mudah,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu Hasto juga menyampaikan harapannya agar Bamusi bisa menjadi garda terdepan dalam mengatasi ancaman narasi politik identitas yang mencuat.

“Pelopor di dalam merespon berbagai bentuk politisasi agama untuk dapat kita sikapi dengan narasi-narasi yang baik. Karena kita percaya bahwa kebaikan itu yang memenangkan berbagai bentuk keangkaramurkaan,” kata Hasto.

Selain Hasto, dalam Mukernas Baimusi itu turut dihadiri pula oleh Ketua DPP PDIP bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Hamka Haq, Ketua DPP PDIP bidang Pariwisata Wiryanti Sukamdani, Wakil Sekjen DPP PDIP Utut Adianto, beserta jajaran pengurus Bamusi lainnya.

Adapun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Penasihat Bamusi hadir secara virtual, bersama ratusan pengurus Bamusi lainnya dari seluruh Indonesia.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022