Jakarta (ANTARA) - Panitia Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah menggelar Muhammadiyah Talk sebagai salah satu kegiatan pendamping menuju Muktamar pada November mendatang.

Koordinator Seksi Muhammadiyah Talk Choirul Amin mengatakan program tersebut merupakan bincang-bincang mengenai peran Muhammadiyah dalam melintasi zaman.

"Jadi, nanti live di Edutorium dan di Narasi TV," kata Choirul dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Muhammadiyah Talk akan diselenggarakan dalam dua sesi, katanya. Sesi pertama akan menghadirkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

Sesi pertama Muhammadiyah Talk itu digelar di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), pada Kamis (10/10). Muhammadiyah Talk ini, katanya, juga bekerja sama dengan Narasi TV dengan presenter Najwa Shihab.

Baca juga: Haedar Nashir: Ada masalah potensial ancam kehidupan bangsa

Namun, dia menyampaikan Muhammadiyah Talk akan diubah namanya saat ditayangkan di Narasi TV menjadi Mata Najwa on Stage Muhammadiyah X Narasi dengan tema "Merawat Indonesia".

"Kedua tokoh akan berbicara mengenai peran kebangsaan Muhammadiyah dari sebelum merdeka, proses merdeka, hingga pasca-kemerdekaan," kata Choirul.

Untuk dapat menyaksikan Mata Najwa on Stage Muhammadiyah X Narasi, Choirul mengatakan penonton dapat memesan tiket secara gratis via daring, kemudiann tiket tersebut dapat diambil di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.

"Plan A, nanti (penonton) mendaftar gratis, terus menukar tiketnya di Edutorium. Cepet-cepetan daftar. Link pendaftaran tengah dalam pembicaraan," tambahnya.

Sementara itu, terkait sesi kedua, Choirul mengatakan hal tersebut masih dalam pembahasan, termasuk mengenai pembicara.

"Sudah ada update dari rapat Selasa pagi. Sudah ada narasumber yang fixed, tapi masih menunggu rapat lagi dengan Narasi TV nanti pukul 4 sore ini," ujarnya.

Baca juga: Muhammadiyah bangun air bersih untuk warga Timor Tengah Selatan

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022