ada sejumlah alat bukti yang juga diamankan mulai dari pentungan, botol air mineral, hingga minyak kayu putih.
Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Ponorogo menggelar pra-rekonstruksi kasus penganiayaan santri Albar Mahdi (17) hingga tewas yang dilakukan sejumlah oknum santri senior di lingkungan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Reka kejadian awal itu dilakukan di titik-titik lokasi kejadian penganiayaan, hingga santri Albar Mahdi mulai dievakuasi ke pos kesehatan pondok dan akhirnya dibawa ke IGD rumah sakit.

"Total ada 50 adegan dilakukan saksi dan peran pengganti korban dalam pra-rekonstruksi hari ini,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono, Rabu.

Dalam prarekonstruksi itu, pelaku yang lebih dari satu orang bersama pemeran pengganti korban memeragakan bagaimana penganiayaan terjadi hingga akhirnya Albar Mahdi dilarikan ke rumah sakit.

Misalnya, ada adegan dimana korban berada di ruangan pramuka, hingga korban dilarikan ke rumah sakit milik ponpes setelah mengalami penganiayaan.

"Poin-poinnya yang penting, seperti penjemputan dan kegiatan sampai meninggal dunia hingga di IGD rumah sakit sudah kami rangkum,"terangnya.

Selain melakukan pra-rekonstruksi, ada sejumlah alat bukti yang juga diamankan mulai dari pentungan, botol air mineral, hingga minyak kayu putih.

“Kami juga mengamankan beberapa barang bukti di TKP,” ujarnya.

Dugaan tindak kekerasan yang mengakibatkan salah satu santri Pondok Pesantren Darussalam Gontor, terus dilakukan penyelidikan oleh pihak Polres Ponorogo.
Baca juga: Pola pengasuhan sebaya dan meninggalnya santri Gontor
Baca juga: Ketum PBNU imbau pihak pesantren tingkatkan pengawasan pada santri

Baca juga: Jumlah santri korban penganiayaan di Ponpes Gontor lebih satu orang

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022