Pontianak (ANTARA) - Akses jalan utama dari Kecamatan Belitang menuju Kecamatan Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat terendam air banjir, akibat tingginya intensitas hujan sejak Selasa malam (13/9) hingga Rabu pagi di kawasan itu.

"Tingginya intensitas hujan membuat air Sungai Setalon meluap hingga ada beberapa titik di jalur dari Kecamatan Belitang menuju Belitang Hulu dan sebaliknya terendam air banjir dengan ketinggian bervariasi atau hingga lutut orang dewasa," kata Tokoh Pemuda Desa Maboh Permai, Robby Sugara saat dihubungi di Sekadau, Rabu.

Dia menjelaskan ada beberapa rumah warga dekat aliran Sungai Setalon yang terdampak atau terendam akibat luapan air sungai itu.

"Warga mengeluh, setiap hujan deras selalu banjir. Walaupun sudah dilakukan normalisasi pada sungai itu, tetapi tetap saja masih banjir apabila musim hujan," ujarnya.

Baca juga: Banjir di Kalbar berangsur surut sejumlah warga kembali ke rumah

Baca juga: Mensos ingatkan warga tepian Sungai Kapuas tetap siaga


Sementara itu, Kepala Desa Maboh Permai, Sebastianus mengimbau agar warga yang berada di sekitar aliran Sungai Setalon untuk tetap waspada.

"Warga yang melintas di jalur jalan yang terendam banjir agar berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami berharap dinas terkait secepatnya melakukan pembersihan Sungai Setalon, karena sudah dangkal di bagian hilir sungai itu," katanya.

Sementara itu, Camat Belitang Herman mengatakan, untuk sementara pihaknya sudah melaporkan kejadian banjir itu ke Pemkab Sekadau.

Warga agar lebih meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ujarnya.

"Selain itu juga warga sebaiknya mengungsi sementara bagi yang rumahnya terendam air, serta mengamankan barang-barang berharganya. Hal ini untuk mengantisipasi jika curah hujan meningkat dalam beberapa hari ini," katanya.

Baca juga: Warga Belitang Hilir Sekadau Kalbar mengungsi akibat banjir

Baca juga: BNPB: Satu orang meninggal akibat banjir di Sekadau Kalbar

 

Pewarta: Andilala dan Gansi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022