Sydney (ANTARA) - Australia tidak akan menjadikan pelarangan masuk turis Rusia sebagai bagian dari sanksi terhadap Rusia menyangkut perang di Ukraina, kata Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, Minggu.

Sejak perang tersebut mulai bergulir, Australia menjatuhkan sanksi pada ratusan warga dan entitas Rusia, termasuk sebagian besar sektor perbankan Rusia dan semua organisasi yang bertanggung jawab atas utang negara itu.

Australia juga melarang ekspor melarang ekspor bijih alumina dan aluminium, termasuk bauksit, ke Rusia.

Selain menjatuhkan sanksi, Australia memberikan dukungan peralatan pertahanan dan bantuan kemanusiaan untuk Ukraina.

Ketika ditanya apakah wisatawan Rusia akan dilarang memasuki Australia, Marles mengatakan sanksi-sanksi itu ditujukan pada pemerintah Rusia, "bukan rakyat Rusia."

"Itu bukan langkah yang kami pertimbangkan saat ini," katanya kepada televisi ABC.

Marles menolak membahas lebih jauh soal apakah Australia akan memberikan lebih banyak kendaraan lapis baja Bushmaster serta jenis kendaraan pelindung lainnya bagi Ukraina.

Baru-baru ini, Duta Besar Ukraina untuk Australia mengajukan permintaan agar negaranya mendapat bantuan berupa kendaraan jenis tersebut.

"Akan kami lihat bagaimana kita bisa terus membantu," kata Marles..

Ia menyebutkan bahwa Australia merupakan "salah satu pendukung terbesar di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) untuk militer Ukraina".

Pada Juli, Australia berjanji untuk memberikan 60 Bushmaster serta 28 Kendaraan Lapis Baja M113AS4 kepada Ukraina sebagai bagian dari bantuan militer senilai lebih dari 385 juta dolar AS (sekitar Rp5,74 triliun).

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Australia akan hadiri pertemuan NATO
Baca juga: Australia jatuhkan sanksi lagi bagi 67 warga Rusia terkait Ukraina

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022