Prof Azyumardi senantiasa menunjukkan sikap dan posisi yang jelas
Jakarta (ANTARA) - Pemerhati pendidikan menilai Ketua Dewan Pers dan Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta almarhum Profesor Azyumardi Azra sebagai  sosok  paling berperan dalam  memperbaiki pendidikan di Indonesia.

"Bahkan sampai hari-hari terakhirnya, beliau masih memberikan catatan kritis tentang RUU Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) melalui tulisan-tulisan di media," kata Ketua Dewan Pengarah Aliansi Penyelenggara Pendidikan Indonesia (APPI) Doni Koesoema Albertus saat dihubungi, Jakarta, Selasa.

Doni menuturkan  Azyumardi merupakan pemikir  yang memiliki rasa peduli yang besar di dunia pendidikan demi kemajuan bangsa.

Menurutnya, cendekiawan muslim tersebut memiliki paradigma pemikiran Islam yang moderat dan terbuka, sehingga sesuai dengan konteks Indonesia yang mengutamakan Bhinneka Tunggal Ika.

Adapun Doni menilai saat pertama kali bertemu, Azyumardi Azra sebagai sosok yang sederhana meskipun dirinya mempunyai pendidikan dan pengetahuan luas.

"Dan kesan pertama berjumpa dengan beliau sosok sederhana dan rendah hati," tuturnya.

Serupa dengan Doni, pemerhati pendidikan dari PIER (Paramadina Institute for Education Reform)  Mohammad Abduhzen juga mengagumi sosok mendiang yang aktif menyebarkan gagasannya ke berbagai media dan forum.

"Prof Azyumardi senantiasa menunjukkan sikap dan posisi yang jelas, tidak abu-abu, dan dia sampaikan dengan bahasan yang lugas," ujar Abduhzen.

Abduhzen juga menilai ucapan mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut selalu memperhatikan kemajuan umat muslim di berbagai hal seperti ekonomi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sosial, dan politik.

"Beliau sangat yakin bahwa pendidikan sebagai conditio sine qua non (syarat mutlak) bagi kemajuan umat dan perannya dalam kehidupan berbangsa dan kemanusiaan," ucap Abduhzen.

Rasa kehilangan atas kepergian Azyumardi turut dirasakan Abduhzen dengan menyampaikan kepada calon maupun pendidik saat ini untuk memiliki sikap yang bisa dipelajari dari mendiang.

"Pendidik berjiwa terbuka dan memiliki pendekatan dan ketrampilan untuk pembelajaran dialogis," tuturnya.

Konsultan Pembelajaran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen GTK) KemendikbudRistek, Weilin Han turut menyampaikan pesan bahwa Azyumardi merupakan pendidik yang peduli nilai keberagaman.

"Beliau merupakan sosok yang kritis, termasuk pada isu pendidikan, sangat peduli dengan nilai keberagaman dan dibuktikan dengan perilakunya yang penuh dengan toleransi," kata Weilin Han.

Weilin turut mengatakan sosok Warga Negara Indonesia (WNI) pertama penerima gelar 'Sir' tersebut memiliki sikap yang bisa dicontoh para pendidik.

"Fokus pada nilai-nilai fondasi dan universal, hidup. Bukan hanya  teori," tutupnya.
Baca juga: Jusuf Kalla: Azyumardi Azra beri sumbangsih pemecahan masalah sosial
Baca juga: Menko PMK pimpin upacara pemakaman Azyumardi Azra
Baca juga: Moeldoko: Negara berduka sedalam-dalamnya atas wafatnya Azyumardi Azra

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022